TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mendukung rencana Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk melakukan impor sapi dari Brazil. Sebelumnya, Luhut berencana mengimpor sapi hidup dan anak sapi untuk meredam kenaikan harga daging sapi di Tanah Air.
Menurut Zulhas, langkah tersebut dapat memberikan dampak positif terhadap Indonesia. Tujuannya, agar Indonesia tak hanya bergantung pada Australia untuk impor sapi.
"Jadi ya bagus dong, jangan (impor sapi) hanya satu tempat aja," kata Zulhas saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat pada Kamis, 31 Agustus 2023.
Bila hanya bergantung pada Australia, tutur Zulhas, Indonesia akan kerepotan bila terjadi perubahan aturan di negara tersebut. Karena itu, ia mendukung perluasan negara asal impor sapi hidup ke Indonesia.
Sebelumnya, Luhut telah mengunjungi Brazil untuk membahas sejumlah kemitraan, salah satunya kerja sama pengembangan peternakan dan pengadaan daging di Indonesia. Luhut mengatakan Indonesia telah sepakat mengimpor sapi.
Luhut memperkirakan pada Maret 2024 nanti harga daging di Indonesia sudah berada di bawah Rp 100.000 per kilogram setelah impor. Bila harga daging sapi semakin murah, tutur Luhut, masyarakat akan lebih sering mengkonsumsi makanan bergizi dengan harga yang lebih terjangkau tentunya.
Dia mengatakan sapi impor ini untuk dikembangbiakkan di dalam negeri agar kualitas peternakan sapi di Indonesia bisa semakin maju. Dengan begitu, Indonesia akan punya tiga sumber utama pemasok daging sapi, selain Australia dan India yang juga memasok kerbau ke Indonesia.
Terlebih, tuturnya, memajukan kualitas peternakan daging sapi di dalam negeri memang tidak mudah. Sebab ada beberapa persoalan yang muncul, seperti isu penyakit mulut dan kuku (PMK), sistem regulasi, serta metode untuk memperbanyak sapi di tingkat peternak.
"Namun jika kita kembali kepada niatan semula yaitu menghadirkan kualitas gizi dan pangan terbaik untuk masyarakat, maka persoalan apapun harus bisa diatasi," ucapnya.
Pilihan Editor: India Berlakukan Pajak Baru untuk Penjualan Beras ke Luar Negeri, Apa Dampaknya Bagi Indonesia?