TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai bullish di kisaran 6930-7100. Indeks kemarin berhasil melampaui level tertinggi sejak awal tahun. Pola indeks sejak Mei 2023 terpantau dalam bentuk cup and handle, atau sejak Januari 2023 berbentuk rectangle breaks out.
"Volume masih moderate, sehingga koreksi harus dijaga tidak kembali ke bawah 6930. Potensi kenaikan ke 7020-7050," ujar Vice President PT Samuel Sekuritas Indonesia M. Alfatih, dalam keterangannya kepada Tempo, Kamis, 31 Agustus 2023.
Berikut empat saham rekomendasi dari Samuel Sekuritas.
Pertama, saham AKRA yang menutup perdagangan terakhir di level 1390. Samuel Sekuritas merekomendasikan beli saham ini dengan target di kisaran 1430 sampai 1455. Batas risiko di level 1360.
Harga saham ini kemarin naik dengan gap dan volume kuat, melampaui trendline pola penurunan sejak Mei 2023. Menurut Alfatih, hal ini menandakan awalnya tren kenaikan jangka menengah. Ia menilai AKRA berpotensi naik ke 1430-1455 dengan batas risiko di level 1360.
Kedua, saham AUTO yang terakhir ditutup di level 3240. Samuel Sekuritas juga merekomendasikan beli saham ini dengan target 3310-3450. Batas risiko di level 3140.
Harga AUTO kemarin rebound dari support dan melampaui ke atas channel turun dalam beberapa pekan ini. Alfatih memprediksi terjadinya kenaikan saham ini ke 3310-3450. Karena kenaikan sejak Mei 2023 sudah cukup tinggi, menurutnya, harus ketat dalam menjaga batas risiko di level 3140.
Ketiga, saham DRMA yang terakhir menutup perdagangan di level 1540. Alfatih pun merekomendasikan beli saham ini dengan target di level 1635-1735. Batas risiko di 1440.
Harga saham DRMA kemarin mengalami rebound intraday dari pola upchannel sejak pertengahan Juni 2023. Menurut, saham ini kemungkinan akan menguat ke arah 1635 sampai 1735. Batas risiko di level 1440. Kemudian area demand berikutnya di sekitar 1300.
Terakhir, saham BBRI yang terakhir ditutup di level 5525. Kali ini Samuel Sekuritas merekomendasikan jual saham BBRI dengan target di level 5450-5350. Batas risiko di 5600.
Harga saham BBRI kembali melemah dari area supply sejak sepekan terakhir. Meski masih dalam pola konsolidasi, menurut Alfatih, pola saham ini sejak Mei 2023 mulai menunjukkan gejala bearish. Jika tembus 5450, ia memprediksi akan ada tren penurunan jangka menengah, dimulai dengan area berikutnya ke level 5350. Kenaikan di atas 5600, tuturnya, dapat mengurangi sentimen bearish.
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Pilihan Editor: LRT Jabodebek Dipuji Jokowi dan Para Menteri, Masyarakat: Rem Kurang Halus