TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa uji coba gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan dilakukan pada 1 September 2023. Selain uji coba, kata Budi, langkah tersebut juga diambil sebagai bagian dari upaya pengenalan proyek bernilai fantastis itu kepada masyarakat.
“Sampai saat ini, rencana kami tetap beroperasi pada 1 Oktober 2023 dan dilakukan uji coba gratis pada 1 September mendatang,” kata dia dalam wawancara bersama Reuters, dikutip pada Sabtu, 12 Agustus 2023.
Sebelumnya, pemerintah juga resmi menetapkan KCJB sebagai daftar Obyek Vital Nasional. Penetapan ini berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Nomor KP-DJKA 133 Tahun 2023 tentang Penetapan Obyek Vital Transportasi Bidang Perkeretaapian PT Kereta Cepat Indonesia China atau PT KCIC.
Namun, sejumlah pihak mengkritik proyek kereta kilat yang menghabiskan modal sekitar Rp 131 triliun ini. Ada sejumlah hal yang masih menjadi kendala atau perbaikan mulai dari wacana subsidi tarif hingga pengembalian modal (payback period) yang diperkirakan mencapai 25 tahun.
Lantas, apa saja kekurangan dan hambatan yang pernah dihadapi proyek KCJB hingga menjelang peluncuran dan uji coba yang tinggal menghitung hari ini?
1. Tiang kereta cepat sempat roboh
Dalam sebuah video yang viral di media sosial pada awal Desember 2021 menunjukkan tiang kereta cepat menimpa eskavator. Eskavator itu digunakan untuk membongkar tiang atau pier head KCJB.
Presiden Direktur PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan, pada awalnya Tim Quality dan Konsultan Supervisi Cars Dardela Joint Operation (CDJO) menemukan pergeseran alignment pekerjaan pilar di salah satu lokasi proyek. Akhirnya, diinstruksikan untuk membongkar tiang untuk dibangun kembali sesuai spesifikasi teknis yang ditetapkan.
“PT KCIC tidak dapat menolerir kesalahan konstruksi yang melebihi batas toleransi yang dipersyaratkan,” ucap Dwiyana dalam keterangan tertulis.
2. Banyak tanah lempung di lokasi proyek
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pernah menyinggung perkara tanah lempung di tempat pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Dia menduga, struktur tanah bisa mengganggu penyelesaian pembangunan.
Selanjutnya: Luhut lalu meninjau penyediaan...