TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah merencanakan 500 hektare lahan padi untuk menghadapi El Nino yang diperkirakan terjadi pada Agustus-September. Menteri Pertanian atau Mentan Syahrul Yasin Limpo membeberkan progres lahan tersebut.
"Dalam proses penanaman sekarang," kata SYL, sapaannya, saat ditemui usai acara Pelepasan Ekspor 1.000 Ton Kacang Hijau ke Cina di Jakarta pada Senin, 28 Agustus 2023.
Dia menjelaskan, lahan tersebut untuk mengantisipasi jika fenomena El Nino berimbas pada penurunan produksi beras. Syahrul Yasin Limpo memperkirakan, penurunan produksi beras mencapai 380 ribu ton jika El Nino sedang.
Sedangkan jika El Nino sangat tinggi, lanjut SYL, maka kemungkinan penurunan produksi beras paling rendah adalah 1,2 juta ton.
"Oleh karena itu, 500 hektar ini akan menghasilkan 3 juta ton gabah setara dengan 1,5 ton beras," ujar Syahrul Yasin Limpo.
Menurut Menteri Pertanian itu, berdasarkan data internalnya, stok beras Indonesia masih cukup pada Agustus hingga November. Dia pun berharap panen dari lahan tambahan 500 hektar itu bisa panen pada November 2023.
Dengan demikian, panen itu bisa menyokong kebutuhan beras mulai November hingga Januari tahun depan. "Tentu saja panen itu akan jalan," tutur SYL.