TEMPO.CO, Jakarta - Prabowo Subianto dilantik sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) periode 2019-2024 oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo atau Jokowi pada 23 Oktober 2019. Dengan demikian, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu menjadi pimpinan tertinggi di kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertahanan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) membutuhkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) agar negara memiliki kekuatan pertahanan yang efektif serta terkini untuk menghadapi ancaman sekarang dan di masa depan. Dalam pemenuhan alutsista, negara harus menggelontorkan anggaran yang jumlahnya tidak sedikit.
Di bawah kepemimpinan Prabowo, Kemenhan termasuk salah satu kementerian yang mendapatkan anggaran jumbo dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Lantas, berapa anggaran belanja pertahanan dan alutsista selama periode 2019-2023?
Daftar Anggaran Belanja Pertahanan dan Alutsista (2019-2024)
Dirangkum dari Buku III Himpunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-K/L) Tahun Anggaran (TA) 2020-2024, berikut alokasi anggaran (pagu anggaran) maupun total realisasi belanja Kemenhan di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto.
1. TA 2019 (Rp109,55 T)
Pada TA 2019, outlook Kemenhan sebesar Rp109,55 triliun yang dialokasikan untuk melaksanakan output prioritas dukungan pengadaan alutsista, peningkatan/pengadaan kapal, alat mengapung, dan kendaraan tempur/taktis matra laut, serta pengadaan/penggantian kendaraan tempur.
Tahun Anggaran 2020 -2024