TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan ASEAN kini menjadi tujuan utama investasi kendaraan listrik. Karena itu, ia menilai pentingnya kolaborasi antara negara anggota ASEAN dalam pengembangan ekosistem industri ini.
"ASEAN harus terus meningkatkan capaiannya yang luar biasa dalam menarik investasi hijau dan berkelanjutan, dalam hal ini terkait dengan pengembangan EV," kata Bahlil dalam Pertemuan ASEAN Economic Ministers Meeting, dikutip dalam keterangan resmi, Minggu, 20 Agustus 2023.
Bahlil mengatakan, pada 2022 investasi dunia yang berkaitan dengan kendaraan listrik di ASEAN meningkat tajam hingga 570 persen atau mencapai US$ 18 miliar. Meski demikian, para anggota ASEAN perlu merumuskan formulasi bersama untuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Menurutnya, kawasan ASEAN telah terbukti menjadi tujuan utama investasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Hal itu, kata dia, terlihat di hampir semua negara anggota ASEAN telah memiliki program untuk mengembangkan industri ini.
Bahlil pun menyampaikan sepuluh produsen kendataan lisrik global teratas hadir di ASEAN. Serta sembilan dari sepuluh produsen baterai listrik aktif berinvestasi di kawasan ASEAN.
Dari pertemuan tersebut, Bahlil juga mengungkapkan para anggota ASEAN menyepakati pentingnya melakukan satu formulasi untuk pembangunan ekosistem energi baru terbarukan dan menurunkan emisi. Kemudian disepakati penekanan terhadap ekosistem mobil listrik.
Menurut Bahlil pengembangan ekosistem mobil listrik menjadi satu bagian terpenting. Karena Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan hampir semua negara sedang mengembangkan ekosistem EV.
Sementara itu, Deputi Direktur Jenderal Badan Investasi Asing, Kementerian Perencanaan dan Investasi Vietnam Nguyen Anh Tuan mengungkapkan terdapat tren potensial untuk negara anggota ASEAN berkolaborasi mengembangkan investasi. Khususnya Foreign Direct Investment (FDI) di sektor ekosistem kendaraan listrik.
Menurut Nguyen, anggota ASEAN perlu solidaritas dan kolaborasi yang efektif dalam mengembangkan sektor potensial seperti kendaraan listrik. Tujuannya, agar bisa secara positif memberikan kontribusi pada pembangunan berkelanjutan.
Ia meyakini ASEAN mampu menjadi daerah yang mengembangkan ekosistem kendaraan listrik. Nguyen pun setuju bahwa untuk menarik FDI dan mengembangkan sektor potensial seperti kendaraan listrik, negara-negara anggota ASEAN perlu bekerja sama.
Pilihan Editor: Pemerintah Dorong Hilirisasi Industri, Bahlil Dorong Mahasiswa untuk Jadi Pengusaha