TEMPO.CO, Cianjur - Enam bulan setelah bencana gempa bumi, sektor pertanian di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mulai pulih. Aktivitas petani yang sempat terhenti karena bencana kini sudah nampak normal. Namun, memasuki pertengahan 2023, muncul tantangan baru bagi petani. Musim kemarau panjang menyebabkan sektor pertanian kembali waspada.
Berdasarkan data Dinas Pertanian, Perkebunan, Pangan, dan Holtikultura Kabupaten Cianjur, sebanyak 10 kecamatan dinyatakan rawan kekeringan. Dinas pun mengimbau agar dibangun embung untuk penampungan air.
Embung air ini berfungsi untuk mengairi lahan petani yang berpotensi kekurangan air saat musim kemarau yang diprediksi terjadi Agustus hingga September.
Untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman petani, PT Pupuk Kujang sebagai anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) terus berupaya memastikan ketersediaan pupuk, baik pupuk subsidi maupun nonsubsidi.
Adapun ketersediaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Cianjur, berdasarkan data yang dihimpun hingga 2 Agustus 2023, stok tercatat sebanyak 5.487 ton. Terdiri dari urea sebanyak 3.303 ton dan NPK sebanyak 2.184 ton.
“Stok pupuk tersebut siaga di gudang lini III di Kabupaten Cianjur sesuai dengan ketentuan minimum yang diatur pemerintah dan sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan petani hingga dua pekan ke depan,” ujar Aviv Ahmad Fadhil, Vice President Penjualan Wilayah 3A PT Pupuk Indonesia, Kamis 3 Agustus 2023.
Aviv menuturkan, selain terus berupaya meningkatkan serapan dan penjualan pupuk subsidi, PT Pupuk Indonesia melalui PT Pupuk Kujang juga terus menjaga stok pupuk bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan petani di seluruh wilayah distribusinya.
Menurut Aviv, PT Pupuk Kujang terus berupaya menyalurkan pupuk bersubsidi dengan tepat. Hingga 2 Agustus 2023, penjualan pupuk bersubsidi di Kabupaten Cianjur telah mencapai lebih dari 50 persen dari alokasi tahun 2023.
Sidharta, Manajer Penjualan Wilayah Jawa Barat 2 menuturkan, pupuk urea bersubsidi hingga 2 Agustus, telah mencapai 19.899 ton dari alokasi yang ditetapkan pemerintah untuk Kabupaten Cianjur sebanyak 39.720 ton. Adapun penjualan pupuk NPK telah mencapai 12.562 ton dari alokasi sebanyak 21.430 ton.
Adapun di tahun 2023 ini, berdasarkan SK Alokasi tahun 2023, pemerintah menetapkan alokasi pupuk subsidi di Kabupaten Cianjur dengan total 61.148 ton terdiri dari urea sebanyak 39.718 ton dan NPK sebanyak 21.430 ton.
“Alokasi itu wajib kita penuhi,” ujar Aviv.