TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom sekaligus pengamat kebijakan publik dari UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, meragukan kemampuan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam memimpin PT Pertamina (Persero). Pernyataan tersebut merespons beredarnya isu bahwa Ahok bakal menggantikan Dirut Pertamina saat ini, Nicke Widyawati.
Kinerja Ahok yang saat ini menjabat Komisaris Utama Pertamina, menurut Achmad, tidak cukup positif. "Banyak kinerja mengecewakan, termasuk kecelakaan di wilayah kerja Pertamina yang terus terjadi," kata Achmad melalui pesan tertulis kepada Tempo, Kamis, 27 Juli 2023.
Ia menilai memimpin perusahaan pelat merah sebesar Pertamina bukan urusan mudah. Oleh sebab itu, sosok nakhoda yang mesti dipilih adalah yang mampu menjaga kinerja Pertamina dan memiliki integritas.
Setidaknya, kata Achmad, ada empat kriteria yang mesti dipenuhi dalam pengangkatan Dirut Pertamina agar mampu meningkatkan citra dan kinerja perusahaan. Keempat aspek tersebut adalah transparan dan akuntabel, penguatan etika dan kepemimpinan, evaluasi kinerja; dan keterbukaan dalam pengambilan keputusan.
Soal transparansi dan akuntabilitas Achmad menjelaskan, proses seleksi harus terbuka agar tidak menimbulkan kontroversi. "Termasuk menjelaskan alasan dan kualifikasi Ahok sehingga disebut bisa menjadi Dirut Pertamina," kata Achmad.
Kedua, Achmad berujar Pertamina harus fokus pada penguatan etika dan kepemimpinan di seluruh tingkatan. Sosok yang patut diangkat sebagai Dirut Pertamjna adalah sosok yang memliki reputasi etika, santun, bersih, dan mampu menciptakan kolaborasi positif.
Ketiga, soal evaluasi kinerja, Achmad mengatakan Pertamina harus secara berkala kinerja dan kesesuaian calon pemimpin dengan tujuan strategis perusahaan.
"Pemilihan Dirut Pertamina harus mengacu pada kompetensi dan prestasi yang terukur, "kata Achmad. "Jadi bukan sekadar sahabat baik oligarki dan leadership."
Selanjutnya: Terakhir, soal keterbukaan dalam pengambilan...