Merujuk pada Climate Energy Finance 2023, Luhut berujar Australia merupakan produsen Lithium terkemuka di dunia. Diperkirakan jumlah Lithium yang belum diproses dan tersimpan di Negeri Kanguru itu sebesar 46 persen pada 2021. Angkanya pun meningkat jadi 79 persen.
Menurutnya, nilai ekspor lithium mengalami kenaikan 15 kali lipat dalam dua tahun menjadi US$ 16 miliar pada 2023. Selain itu, dalam Australia's Progress on the Energy Transition 2023, Australia juga sedang meningkatkan tingkat dekarbonisasi listrik secara signifikan pada 2030 mendatang.
"Hal ini juga tentunya sejalan dengan visi dan cita-cita Indonesia untuk mengejar target emisi nol di tahun 2060," ujar Luhut.
Sebelumnya, Jokowi telah melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Admiralty House, Sydney, Selasa, 4 Juni 2023. Kendaraan listrik menjadi salah satu hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut.
Jokowi menilai, Indonesia harus membangun kerja sama ekonomi yang lebih substantif dan strategis dengan Australia melalui pengembangan bersama produksi baterai kendaraan listrik. Ia juga telah menawarkan investasi baterai kendaraan listrik kepada Australia.
Langkah tersebut diambil sebagai strategi pemerintah Indonesia dalam mempercepat ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air. Pemerintah pun menargetkan produksi mobil listrik mencapai 600 ribu unit dan 2,45 juta motor listrik pada 2030. Menurut Jokowi langkah dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pilihan editor: Luhut Akan Datangi Elon Musk Bulan Depan, Finalkan Investasi Tesla