TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Izzudin Al Farras Adha, mengungkapkan harga barang di Tiktok Shop dari Cina lebih murah daripada produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
"Harga barang (di Tiktok Shop) yang jauh lebih murah dijual langsung oleh pengguna dari Cina, ketimbang produk UMKM lokal, khususnya terkait dengan beauty and personal care atau dikenal skincare," kata Farras, sapaannya, dalam diskusi virtual, Senin, 24 Juli 2023.
Dia menilai, Tiktok memiliki data dalam jumlah besar sehingga bisa mengetahui preferensi penggunanya. Misal, market pengguna produk skincare di Indonesia.
"Para social commerce ini menggunakan data tersebut untuk memproduksi sendiri. Ini yang terjadi di Tiktok Shop," ujar Farras.
Terlebih, kata dia, Cina adalah salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Adapun pengembang Tiktok adalah perusahaan asal Cina bernama ByteDance.
Farras menyebut ongkos buruh Cina relatif murah jika dibandingkan negara lainnya. Sehingga, lanjut dia, biaya produksinya murah.
Tiktok masih tahap 'bakar uang