Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wiyoto Wiyono dan Sedyatmo Jadi Nama Jalan Tol di Jakarta, Siapa Mereka?

image-gnews
Prof Sedyatmo. wikipedia.org
Prof Sedyatmo. wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Memakai nama tokoh untuk sebuah jalan merupakan bentuk penghormatan terhadap jasa dan kontribusinya. Salah satunya jalan tol di Jakarta yang bernama Jalan Tol Wiyoto Wiyono untuk tol Cawang- Tanjung Priok. Penyematan nama tersebut digunakan sebagai penghormatan atas jasa dan kontribusinya pada pembangunan jalan tol pertama di Indonesia itu.

Selanjutnya, Jalan Tol Prof Dr Ir Sedyatmo penghubung DKI Jakarta dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Penamaan ini dibuat untuk mengenang tokoh Sedyatmo sebagai penemu pondasi cakar ayam yang dipakai di landasan bandara tersebut. 

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut profil keduanya.

Profil Sedyatmo

Mengutip dari p2k.unkris.ac.id, Sedyatmo merupakan insinyur perencanaan di berbagai instansi pemerintah Indonesia. Ia lahir pada 24 Oktober 1909 di Karanganyar, Jawa Tengah. 

Sedyatmo adalah sosok pencetus konstruksi cakar ayam pada 1962. Seperti dijelaskan dari idxchannel.com, temuan tersebut menggunakan konsep dari pelat beton bertulang tipis dengan buis-buis beton bertulang yang dipasang vertikal dan disatukan secara monolit menggunakan pelat beton dengan jarak 200-250 centimeter.

Alhasil, konstruksi Sedyatmo digunakan dalam pembuatan apron Pelabuhan Udara Tni Angkatan Laut Juanda, dan Surabaya. Kemudian diterapkan pada landasan bandara Polonia, Medan, dan Soekarno-Hatta di Jakarta.

Pria lulusan Institut Teknologi Bandung ini sempat mendapatkan banyak penghargaan baik nasional maupun internasional seperti Doctor Honoris Causa dari Institut teknologi bandung. Bahkan pemerintah Indonesia menganugerahkan Bintang Mahaputra Kelas I kepada Sedyatmo atas jasa-jasanya.

Tak hanya itu, pada 1969 ia juga pernah diangkat menjadi Chevalier de la Legion d'Honneur oleh Pemerintah Perancis. Serta diberi tanda jasa ‘Outstanding Contributions to Technological Knowledge’ karena keberhasilannya memimpin proyek Jatiluhur.

Profil Wiyoto Wiyono

Mengutip dari konstruksimedia.co.id, Wiyoto Wiyono merupakan dalang di balik pembangunan sejumlah jalan layang di Jakarta, termasuk tol layang Cawang-Priok yang dibangun pada 1985. Sebelumnya, pada pertengahan April 1979, Wiyoto menggaungkan perlunya pembangunan jalan layang untuk mengatasi kemacetan di Ibu Kota.

Wiyoto lahir pada 14 April 1943 di Mojokerto. Ia merupakan lulusan ITB angkatan 1968 dan jebolan University of Strathclyde, Glasgow, Inggris. Wiyoto sempat menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat Perencanaan Jalan Kota Direktorat Jenderal Bina Marga. Saat itu, ia mencetuskan keharusan pembangunan jalan layang untuk mengatasi kemacetan di Jakarta yang semakin memburuk. 

Selain itu, Wiyoto juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama (Persero) PT Jasa Marga pada 1987. Kala itu, proses pembangunan jalan tol layang Cawang-Priok sudah berlangsung dan diperkirakan memakan biaya sekitar Rp 291 miliar dengan masa pengerjaan selama 776 hari.

Kendati demikian, di tengah berlangsungnya pembangunan jalan tol Cawang-Priok, Wiyoto meninggal dunia. Ia meninggal pada 14 Desember 1988 dalam usia 45 tahun akibat serangan jantung. Alhasil, Wiyoto tak sempat melihat jalan tol Cawang-Tanjung Priok diresmikan.

Pilihan Editor: Mengenal Sedyatmo Penemu Pondasi Cakar Ayam yang Mendunia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahasiswa FIA UI Gelar Company Visit ke Jasa Marga Toll Road Command Center

23 jam lalu

Mahasiswa FIA UI Gelar Company Visit ke Jasa Marga Toll Road Command Center

PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali menerima agenda Company Visit dari para Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI), Program Studi Ilmu Administrasi Niaga, ke Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) untuk belajar sekaligus mengenal proses bisnis dan digitalisasi layanan operasional Jasa Marga


Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

2 hari lalu

Suasana arus lalu lintas Tol Tangerang-Merak pada kilometer 93 yang mengalami kemacetan sebelum Gerbang Tol Merak di Banten, 30 Mei 2019. Kemacetan disebabkan oleh meningkatkan jumlah kendaraan pada mudik H-6 Lebaran. TEMPO/Amston Probel
Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak pada tahun ini memulai pekerjaan proyek konstruksi penambahan lajur ketiga pada segmen Serang Barat (KM 77+375) sampai dengan Cilegon Timur (KM 87+150).


Disuntik PMN Rp 18,6 Triliun, PT Hutama Karya Lanjutkan Proyek Tol Trans Sumatera

3 hari lalu

PT Hutama Karya menargetkan perbaikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) untuk ruas Palembang-Indralaya (Palindra) dan Indralaya-Prabumulih (Indraprabu), Sumatera Selatan rampung pada H-7 Lebaran 2024/1445 Hijriah. ANTARA/HO-Hutama Karya
Disuntik PMN Rp 18,6 Triliun, PT Hutama Karya Lanjutkan Proyek Tol Trans Sumatera

PT Hutama Karya (Persero) kembali mendapatkan dana segar melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk proyek Jalan Tol Trans Sumatera.


Arsyadjuliandi Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol

3 hari lalu

Arsyadjuliandi Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol

Anggota Komisi II DPR RI, Arsyadjuliandi Rachman, mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan pembayaran lahan Tol Pekanbaru-Padang.


Semangat Hari Kartini dalam Transformasi Kepemimpinan Perempuan di Jasa Marga

3 hari lalu

Semangat Hari Kartini dalam Transformasi Kepemimpinan Perempuan di Jasa Marga

27 persen perempuan sebagai pimpinan puncak perusahaan.


10 Jalan Raya Terpanjang di Dunia, Mencapai 48.000 Kilometer

5 hari lalu

Berikut ini deretan jalan raya terpanjang di dunia, ada yang membentang hingga puluhan ribu kilometer. Adakah di Indonesia? Foto: Canva
10 Jalan Raya Terpanjang di Dunia, Mencapai 48.000 Kilometer

Berikut ini deretan jalan raya terpanjang di dunia, ada yang membentang hingga puluhan ribu kilometer. Adakah di Indonesia?


Tol Yogya-Solo Kembali Ditutup Pasca Libur Lebaran, Berapa Total Kendaraan yang Melintas ?

8 hari lalu

Sejumlah kendaraan melewati jalan tol fungsional Solo-Yogyakarta yang mulai dibuka untuk pemudik Lebaran 2024 mulai hari ini, Jumat, 5 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Tol Yogya-Solo Kembali Ditutup Pasca Libur Lebaran, Berapa Total Kendaraan yang Melintas ?

Akses keluar yang menjadi favorit pengguna Jalan Tol Yogya-Solo adalah arah Ngawen sebanyak total 40.965 kendaraan.


Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

8 hari lalu

Pergerakan Rupiah terhadap Dolar AS 6-15 April 2024. (Google.com)
Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

Kementerian PUPR menargetkan Jalan Tol Palembang - Betung selesai pada 2025. Untuk itu butuh tambahan tim percepatan.


Bandara Soekarno - Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia, Nomor 5 Kategori 70 Juta Penumpang

8 hari lalu

Penumpang terlihat memindai paspornya dan menghadap ke autogate atau pintu otomatis imigrasi di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, pada 3 Januari 2024. (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/Spt)
Bandara Soekarno - Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia, Nomor 5 Kategori 70 Juta Penumpang

Skytrax menetapkan Bandara Soekarno - Hatta peringkat 28 terbaik dunia 2024.


Bandara Soekarno-Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia 2024, Meroket dari Posisi 43 Dunia

9 hari lalu

Calon penumpang pesawat berjalan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Ahad, 16 Januari 2022. Pembatasan sempat dilakukan untuk membendung Covid-19 varian omicron. ANTARA/Fauzan
Bandara Soekarno-Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia 2024, Meroket dari Posisi 43 Dunia

Bandara Soekarno-Hatta naik peringkat dari posisi 43 menjadi 28 terbaik dunia 2024, tertinggi dalam sejarah