Dalam kesempatan itu, Tony Blair juga mengingatkan soal data besar yang dimiliki Indonesia dari penanganan Covid-19 yang bisa dimanfaatkan untuk diintegrasikan dengan AI. Dengan begitu, berbagai pengembangan pengobatan bisa direvolusi dan uji klinis (clinical trial) dapat dipercepat.
“Mister Tony Blair mengingatkan bahwa ke depan revolusi di sains terutama untuk life science itu penting, dan life science itu kita punya basis jumlah penduduk yang besar," ucap Airlangga.
Dengan demikian, jika big data itu bisa terintegrasi dan digunakan untuk AI, maka pengembangan-pengembangan pengobatan bisa direvolusi. "Sehingga clinical trial bisa dipercepat,” ujar Airlangga.
Tak hanya itu, mereka berdua juga membahas soal kerangka kerja sama Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA) yang disebut Tony Blair perlu ada tekanan besar secara politik dari Indonesia. Hanya dengan begitu, target EU CEPA yang diminta tercapai pada akhir tahun 2023 ini bisa dicapai.
Terakhir, Airlangga dan Tony Blair membahas soal Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. “Tadi Tony Blair sampaikan persiapan program kereta api dari pelabuhan, dari airport ke IKN, dan juga terkait infrastruktur IKN dan beliau dengan kekuatan namanya akan meng-endorse, akan memberikan credibility kepada pengembangan investasi di IKN,” ucap Airlangga.
ANTARA
Pilihan Editor: Tiap Rumah Jabatan Menteri di IKN di Atas Lahan 1.000 Meter Persegi dan Punya Basement, Kapan Rampung?