TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) membenarkan pernyataan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menyebut harga daging ayam kini melonjak hingga Rp 90.000 per ekor. Sekretaris Jenderal DPP Ikappi, Reynaldi Sarijowan mengatakan satu ekor ayam ini beratnya mencapai 2,5 kilogram. Artinya harga per kilogram daging ayam sekarang di kisaran Rp 45.000 sampai Rp 47.000.
Menurutnya, lonjakan harga daging ayam terjadi lantaran suplai ke pasar-pasar tradisional belum merata. "Kami investigasi, kebanyakan disuplai ke perusahaan-perusahaan yang memang secara finansial cukup kuat," kata Reynaldi saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 15 Juli 2023.
Dia menjelaskan, dalam satu hari pedagang pasar tradisional hanya membutuhkan pasokan maksimal sebanyak 50 sampai 100 kilogram. Sehingga, kalah dengan permintaan dari perusahaan besar.
Alhasil, menurutnya, pasokan daging ayam dengan kualitas baik lebih banyak masuk ke perusahaan-perusahaan besar itu. Namun Reynaldi enggan menyebutkan nama perusahaan yang ia maksud. "Masih tahapan investigasi di internal," ucapnya.
Dia berujar kenaikan harga daging ayam sudah terjadi hampir satu bulan. Selain karena persoalan distribusi, menurutnya penyebab harga komoditas ini naik adalah harga pakan ayam yang masih tinggi.
Karena itu, ia berharap pemerintah dapat mengoptimalisasi pasokan pakan ayam. Tujuannya agar beban biaya produksi bagi peternak dan harga daging ayam di tingkat konsumen bisa turun.
Kenaikan harga ayam terjadi lantaran stok pakan tiris
Berdasarkan catatan Ikappi, harga harga daging ayam karkas secara nasional per hari ini, Sabtu, 15 Juli 2023 mencapai Rp 55 ribu per kilogram. Sedangkan harga daging ayam yang masih disertai usus dan hati sebesar Rp 45.000 sampai Rp 47.000 kilogram.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengakui kenaikan harga ayam terjadi lantaran stok pakan tiris dan harganya sedang meroket. Tetapi, dia menegaskan tidak akan ada impor jagung pakan.
"Enggak ada impor jagung pakan, kecuali untuk industri," kata dia saat ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat pada Kamis, 6 Juli 2023.
Dia mengaku belum pernah membahas soal rencana impor jagung pakan bersama kementerian dan lembaga terkait. Pasalnya, Zulkifli mengklaim harga jagung pakan saat ini masih dalam batas wajar di kisaran Rp 5.000 per kilogram.
Zulkifli pun enggan berkomentar soal opsi subsidi pakan untuk para peternak. Ia tetap meyakini harga jagung pakan masih normal sehingga tidak memerlukan subsidi. Meskipun tahun lalu, pemerintah memberikan subsidi pakan sebesar Rp 1.500 per kilogram untuk peternak.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Isy Karim menilai harga daging ayam sudah membaik meskipun harga pakannya naik. Sebab, kenaikan harga pakan tersebut, menurutnya, telah diimbangi dengan kenaikan harga ayam dan telur.
Saat ditanya soal kesulitan konsumen akibat kenaikan harga ayam di pasaran, Isy berujar pemerintah akan terus mengupayakan bantuan melalui program lain. Misalnya Gerakan Pangan Murah (GPM) maupun bantuan sosial pangan berupa beras, ayam, dan telur.
Pilihan editor: Tinjau Pasar Bandarjo Semarang, Zulhas: Harga Daging Ayam dan Telur Memang Agak Tinggi