TEMPO.CO, Jakarta - Light rail transit atau LRT Jabodebek akan beroperasi tanpa masinis dan berjalan otomatis, hanya dipantau train attendant yang bertugas memastikan segala sesuatu berjalan normal yang sudah disertifikasi. Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardojo memastikan dengan operasional tanpa masinis tentunya akan lebih aman dibandingkan menggunakan orang.
“Lebih dari 60 persen kasus kecelakaan terjadi karena faktor manusia, seperti kelelahan dan sebagainya,” ujar dia di Depo LRT Jabodebek, Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 6 Juli 2023.
Pada LRT Jabodebek, kata Kuswardojo, pihaknya memasang sistem keamanan berlapis. Artinya, LRT Jabodebek sudah meng-install sistem perjalanan ke dalam keretanya. Ada berbagai macam sistem yang mengatur.
“Ketika dia berjalan lebih dari 80 kilometer per jam maka sistem akan ngerem sendiri. Meskipun ada juga digunakan manusia manual,” ucap Kuswardojo.
Mengenai akselerasi perjalanan kereta pun sama. Jika kereta di depan berjalan 60 kilometer per jam, maka yang dibelakangnya pun akan mengikuti. Sehingga jarak kereta satu dengan yang lainnya akan tetap sama.
Sementara, jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, seperti ada benda di atas jalur kereta, secara otomatis akan terdeteksi. Kemudian kereta kan berhenti sebelum kereta mengenai benda tersebut.
“Begitu juga saat terjadi gempa, kereta akan berhenti otomatis. Kereta akan melaju lagi ketika kondisi sudah dimungkinkan. Insyaallah jauh lebih aman,” tutur Kuswardojo.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi pada akhir tahun lalu menjajal LRT Jabodebek dari Stasiun Harjamukti, Depok, menuju Stasiun Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Usai mencoba jalur sepanjang 9 kilometer saat itu, Jokowi menyatakan rasa puasnya.
"Jalur sepanjang 9 kilometer dan ditempuh dalam waktu 12 menit dengan kecepatan kereta 80 kilometer per jam, sangat cepat sekali dan tanpa masinis," kata Jokowi di Stasiun LRT TMII, Jakarta Timur.
Jokowi menyatakan bangga dengan kereta tersebut. Selain memiliki teknologi canggih, dia menyebut kereta yang digunakan adalah buatan dalam negeri atau PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA.
"Jadi kereta ini dengan kapasitas nanti 420 penumpang stasiunnya kapasitas 520-an, kita harapkan nanti bulan Juni-Juli 2023 sudah bisa beroperasi berbarengan nanti dengan kereta cepat," kata Jokowi.
MOH KHORY ALFARIZI | M JULNIS FIRMANSYAH
Pilihan Editor: LRT Jabodebek akan Diresmikan Jokowi, Ini Sederet Faktanya