TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta kementerian dan lembaga pemerintah mengantisipasi dampak El Nino, termasuk kemungkinan terjadi kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan dan mempengaruhi perekonomian nasional.
"Antisipasi potensi musim kemarau panjang akibat El Nino," kata Presiden saat menyampaikan pengantar dalam Sidang Kabinet Paripurna Laporan Semester 1 Pelaksanaan APBN Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, Senin, 3 Juli 2023.
Pemerintah bangun 5.000 embung dan 38 bendungan
Presiden mengatakan, pasokan air lebih dari 5.000 embung dan 38 bendungan yang sudah dibangun oleh pemerintah harus dikelola dengan baik untuk menghadapi dampak El Nino. Dia mengingatkan pentingnya menekan risiko kebakaran hutan dan lahan selama musim kemarau.
"Meskipun riil kita sudah bangun ribuan, lebih dari 5.000 embung, bendungan juga sudah selesai 38, akan selesai menjadi 61 tahun depan, tapi tetap ini harus urusan pasokan air di embung dan bendungan betul-betul harus dikelola dengan baik dan juga potensi terjadinya karhutla dan lahan," ujar Jokowi dalam arahannya.
Bapanas minta BUMN pangan tambah stok
Terbaru, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang pangan untuk menambah stok sebagai antisipasi pemenuhan cadangan pangan pemerintah akibat El Nino yang bisa menyebabkan kekeringan panjang beberapa bulan ke depan. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam mengantisipasi dampak el nino salah satunya peran BUMN bidang pangan.
"Kita mendorong BUMN bagian pangan untuk melakukan penambahan stok. stok ini bukan juga stok yang mati tetapi dinamik stok, stok ini harus punya penanganan yang baik, sehingga BUMN ini seperti juga yang Pak Erick sampaikan harus mendapatkan keuntungan," kata Arief, saat dikonfirmasi dari Kota Bogor, Rabu, 5 Juli 2023.