Dalam upaya itu, pemerintah membuat program BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya) atau bedah rumah yang dapat dimanfaatkan untuk proses relokasi. Program BSPS juga dalam bentuk peningkatan kualitas rumah atau pembangunan rumah baru.
Lebih lanjut, penyaluran dana BSPS dilakukan melalui bank penyalur apabila semua proses administrasi dan verifikasi selesai dilakukan oleh Tim Pendamping Masyarakat (TPM). Dana yang diberikan dalam bentuk bahan bangunan dan juga melihat kesiapan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan.
Sebagaimana Surat Keputusan (SK) Menteri PUPR No. 158/KPTS/M/2019 tentang Besaran Nilai dan Lokasi Bantuan BSPS Tahun Anggaran 2019, nominal BSPS dibagi menjadi dua kriteria, yaitu peningkatan kualitas rumah swadaya di daerah provinsi sebesar Rp17,5 juta, serta pembangunan baru rumah swadaya di wilayah pulau-pulau kecil dan pegunungan Provinsi Papua dan Papua Barat senilai Rp35 juta.
“Tahun lalu (2018), kami sudah mengalokasikan BSPS sebanyak 1.000 rumah dan juga pembangunan sekitar 200 rumah khusus masyarakat Asmat," ujar Khalawi.
Sementara itu, Bupati Asmat Elisa Kambu menyatakan siap mendorong pembangunan Bandara Ewer, termasuk relokasi atau pendirian rumah masyarakat yang terdampak. Pemkab Asmat disebut telah menyediakan tanah tidak begitu jauh dari Bandara Ewer untuk relokasi 200 rumah.
“Kami harap, ke depannya pesawat ATR bisa mendarat di Bandara Ewer sehingga keselamatan penerbangan menjadi prioritas, Kami sudah menyiapkan lahan relokasi di Kampung Ewer yang tidak jauh dari lokasi Bandara Ewer," ujar Elisa.
M JULNIS FIRMANSYAH | NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA
Pilihan Editor: Resmikan Bandara Ewer, Jokowi: Ekonomi di Asmat Semakin Baik dan Meningkat