TEMPO.CO, Jakarta - Pada Forum Investasi bertajuk "Investing in Indonesia’s Future Capital: Smart and Sustainable Forest City Nusantara”, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengajak para investor dari Kazakhstan untuk berinvestasi di IKN, di Astana, Kazakhstan, pada Rabu, 5 Juli 20023.
Pemindahan ibu kota Indonesia yang kini sedang dilakukan dari Jakarta di Jawa ke kota baru Nusantara di Kalimantan Timur diharapkan dapat meningkatkan percepatan pengurangan kesenjangan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi dapat tumbuh menjadi lebih inklusif dan merata di Indonesia.
Pada forum itu, Bambang menjelaskan bahwa strategi inti pengembangan IKN dititikberatkan untuk menjadikannya sebagai kota hutan cerdas dan berkelanjutan. Kelak, Nusantara akan menjadi kota pertama dengan konsep sustainable forest city di dunia.
Selain itu, Nusantara juga dirancang menjadi kota cerdas yang berfokus pada penerapan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup dan mengendalikan lingkungan perkotaan. Fitur pintar Nusantara akan berperan dalam pembentukan lingkungan binaan berkualitas tinggi dan regeneratif dengan modelkan ekonomi sirkular yang berdampak positif terhadap lingkungan.
“Dengan semua fitur tersebut, Nusantara bertujuan menjadi kota netral karbon pada 2045. Hal ini melampaui target net-zero nasional Indonesia pada 2060. Pembangunan Nusantara akan dilakukan dalam beberapa tahap sampai pada 2045,” kata Bambang pada 4 Juli 2023.
Menanggapi kondisi tersebut, pemerintah juga terus membuka berbagai peluang para investor dari luar negeri untuk berkontribusi dalam pembangunan, baik dalam bentuk investasi langsung maupun public-private partnership. Bahkan, pemerintah juga terbuka mengeksplorasi berbagai jenis pembiayaan kreatif, seperti blended financing dan mekanisme crowdfunding. Selain itu, pemerintah telah menyiapkan beberapa insentif untuk meningkatkan minat investasi, antara lain tax holiday, skema tax deduction, dan lain-lain.
“Saya harap Anda yakin bahwa Nusantara bukan sekadar proyek pembangunan kota. Ini adalah upaya besar melahirkan model kota hijau, cerdas, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan,” kata Bambang.
Pada pertemuan tersebut, sebagian pengusaha konstruksi dan bank besar di Kazakhstan menyampaikan minat awal mereka berinvestasi di IKN dan melakukan kunjungan ke sana. KBRI Astana pun bekerja sama dengan OIKN untuk merancang kunjungan para calon investor Kazakhstan demi melihat secara langsung kawasan pembangunan Nusantara yang bernama Astana-Nusantara Business Trip.
Masih pada kesempatan yang sama, Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan, M. Fadjroel Rachman menyampaikan bahwa 30 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Kazakhstan adalah momen terbaik untuk terus memajukan kerjasama, termasuk di bidang investasi.
“Tahun 2023 merupakan tahun yang istimewa bagi Indonesia dan Kazakhstan, karena menandai peringatan 30 tahun hubungan diplomatik bilateral kedua negara. Oleh karena itu, penting untuk lebih memperkuat dan mengembangkan hubungan bilateral yang bermanfaat dengan berbagai kegiatan dan bentuk kerja sama, termasuk di bidang investasi,” kata Fadjroel.
IKN menjadi implementasi visi besar Presiden Jokowi tentang Indonesiasentris. Visi ini didukung oleh parlemen dan semua elemen negara untuk membangun kota hutan hijau dan kota cerdas yang akan menjadi dorongan baru dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sebelumnya, pada 3 Juli 2023, Bambang bersama dengan Gubernur Ibu Kota Astana, Zhenis Kassymbek telah menandatangani MoU antara Otorita IKN dengan Kantor Gubernur Ibu Kota Astana tentang inisiatif IKN. MoU tersebut meliputi berbagai bidang kerja sama, seperti ekonomi, energi, transportasi, pengelolaan kota, dan budaya. Kerja sama ini menjadi simbol ikatan erat kedua negara pada tahun selebrasi usia ke-30 hubungan bilateral yang jatuh pada 2023.
Pilihan Editor: Bambang Susantono: IKN Dikembangkan Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi pada 2045