TEMPO.CO, Solo - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI Daerah Operasional (Daop) 6 Yogyakarta mengungkapkan dioperasikannya Kereta Api Banyu Biru relasi Solo-Semarang mendapat animo cukup tinggi dari masyarakat, khususnya pengguna kereta api. Sejak dioperasikan selama satu bulan, atau mulai 1 Juni 2023, tingkat okupansi atau keterisian tempat duduk Kereta Api Banyu Biru rata-rata mencapai 100 persen setiap harinya.
Kepala Daop 6 Yogyakarta Bambang Respationo menyebut dalam satu hari rata-rata jumlah penumpang Kereta Api Banyu Biru itu sekitar 400 hingga 500 orang. Saat ini kereta api itu beroperasi dua kali sehari untuk jurusan Solo-Semarang dan sebaliknya.
"Dalam satu hari rata-rata bisa 400 sampai 500-an penumpang sekali jalan. Berarti bisa sampai 1.000an penumpang untuk dua kali keberangkatan. Luar biasa ini," kata Bambang ketika ditemui awak media di Stasiun Solo Balapan, Selasa, 4 Juli 2023.
Mempertimbangkan tingginya animo masyarakat itu, Bambang mengatakan pihaknya telah berencana menambah jumlah perjalanan Kereta Api Banyu Biru. Bahkan bila memungkinkan, Kereta Api Banyu Biru yang saat ini masih menjadi bagian dari rangkaian Kereta Api Joglosemarkerto diharapkan kelak dapat dioperasikan menggunakan rangkaian kereta api sendiri seperti halnya Kereta Api Prambanan Ekspres (Prameks) relasi Solo-Yogyakarta.
"Jadi kalau saat ini Banyu Biru masih memanfaatkan idle rangkaian Kereta Api Joglosemarkerto. Sekarang ini ada dua keberangkatan untuk Banyu Biru. Jika melihat animo pengguna masih cukup tinggi bisa saja nanti diusulkan untuk disediakan serangkaian kereta api sendiri untuk Banyu Biru untuk membangkitkan relasi Solo-Semarang. Itu seperti halnya saat Kereta Api Prameks untuk jurusan Solo-Yogyakarta," ujar Bambang.
Pertimbangan lain rencana penambahan jumlah keberangkatan Kereta Api Banyu Biru, diungkapkan Bambang karena melihat potensi pariwisata yang ada di Kota Solo saat ini. "Banyu Biru membuka peluang untuk wisata dan apapun, dari Semarang ke Solo dan sebaliknya. Hal itu juga sudah kami bicarakan dengan Mas Wali (Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka) di Balai Kota Solo tadi," katanya.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka juga menilai Kereta Api Banyu Biru membuka potensi di antaranya untuk sektor pariwisata baik di Solo maupun Semarang.
"Nanti didorong lagi yang KA Banyu Biru. Sekarang Solo dan Semarang dan sudah sama-sama ramai. Jadi ini nanti didorong, nanti biar Bu Ita Wali Kota Semarang juga ikut mendorong," kata Gibran.
Pilihan Editor: Perjalanan 12 Kereta Api Daop 6 Yogyakarta Sempat Tertahan Akibat Gempa, PT KAI Pastikan Jalur Aman