TEMPO.CO, Jakarta - Cara menghitung HPP atau Harga Pokok Penjualan sangat penting untuk diketahui dan dipahami oleh para pemilik usaha. Untuk menghitung HPP dapat berbeda tergantung pada jenis usaha atau perusahaannya.
HPP atau Harga Pokok Penjualan adalah komponen penting yang dapat mempengaruhi keuntungan dari penjualan produk. Oleh karena itu, para pemilik usaha harus mengetahui cara menghitungnya. Jika terjadi kesalahan dalam perhitungan, maka HPP akan mengakibatkan harga produk yang dijual terlalu tinggi ataupun terlalu rendah.
Berikut terdapat pengertian HPP dan cara menghitung HPP yang bisa Anda pahami. Simak artikel berikut ini.
Apa itu HPP?
HPP atau Harga Pokok Penjualan adalah perhitungan atau pengeluaran biaya langsung yang dikeluarkan oleh pelaku usaha dalam bisnisnya yang tujuannya untuk menghasilkan produk atau jasa. Adapun unsur-unsur HPP yaitu biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik.
Untuk memperhitungkan keuntungan, Anda perlu menentukan Harga Pokok Penjualan untuk setiap barang Oleh sebab itu, HPP memiliki peran penting dalam perhitungan aktivitas usaha.
Sementara pengertian HPP menurut para ahli, Mulyadi yang menjelaskan bahwa HPP atau Harga Pokok Penjualan adalah biaya untuk produksi barang atau jasa selama periode tertentu sejak proses awal hingga siap jual.
Kemudian, Hery di dalam buku Akuntansi Dasar menjelaskan bahwa HPP adalah ketika terdapat barang dagangan di jual, nilai dari transaksi penjualan tersebut akan dilaporkan sebagai pendapatan penjualan dan harga pokok dari barang yang dijual akan diakui sebagai beban.
Menurut para ahli lainnya, Soemarso melalui buku Akuntansi Suatu Pengantar mengatakan bahwa HPP atau Cost of Goods Sold adalah harga beli atau perolehan dari barang yang dijual.