Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terkendala Sinyal, Ekonomi Digital Bisa Gagal

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Pembeli melakukan transaksi pembayaran secara digital di toko kain tenun, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, 22 Mei 2021. Produk songke dipajang juga di etalase virtual. Lokapasar menjadi jalan mengenalkan hasil tenunan para mama kepada para pembeli di tempat yang lebih jauh dan lebih luas hingga ke mancanegara. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Pembeli melakukan transaksi pembayaran secara digital di toko kain tenun, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, 22 Mei 2021. Produk songke dipajang juga di etalase virtual. Lokapasar menjadi jalan mengenalkan hasil tenunan para mama kepada para pembeli di tempat yang lebih jauh dan lebih luas hingga ke mancanegara. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Untuk mendapatkan sinyal agar bisa berkomunikasi saja, Katarina Andriani, kudu berjalan dan menerima telepon di ladang. Sehingga perempuan berusia 48 tahun itu hanya tertawa saat ditanya apakah produk kain tenun yang ia produksi bisa diperoleh lewat lokapasar?

"Untuk menelpon saja saya harus keluar rumah. Kalau di ladang baru ada sinyal," tutur Katarina, pada Jumat, 30 Juni. Ia punya angan-angan, kain-kain tenun dan beberapa produk turunan lain seperti kaus, berbagai macam tas tenun yang diproduksi anggota kelompok usahanya bisa mudah diakses pembeli dari mana saja. "Sejauh ini orang-orang membeli kalau sudah pernah dan tahu nomor telepon saya jadi memesan langsung," kata dia.

Kain tenun ikat dan produk turunan yang diproduksi kelompok UMKM Usaha Bersama Desa Ensaid Panjang, Kalimantan Barat (dok. Pribadi)

Proses jual beli seperti itu akhirnya membuat para penenun ikat rumah Betang Ensaid Panjang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat belum bisa menjadikan aktivitas sebagai perajin kain jadi pekerjaan utama. "Sehari-hari kami masih di ladang, bertani. Menenun belum jadi aktivitas utama," tutur dia.

Padahal kalau dilihat dari potensinya, tenun ikat rumah Betang ini sudah dikenal dari sisi kualitas. Produknya sudah beberapa kali dibawa ke luar negeri dipamerkan di beberapa kesempatan serta dibeli para turis yang berkunjung ke rumah Betang yang khas itu.

Kendala sinyal menurut Katarina tak berbanding lurus dengan berbagai pembangunan yang belakangan mulai terjadi di kawasan Kabupaten Sintang. Area tempat rumah Betang Ensaid Panjang berada, sejatinya ada di kawasan hutan. Beberapa tahun terakhir, pembangunan jalan beraspal, serta pemasangan parabola-parabola makin ramai saja. "Ketika pembangunan marak, justru para turis jadi enggan datang. Karena katanya yang alami seperti dulu sudah tidak ada," tutur Katarina.

Menurunnya kedatangan turis tentu saja berpengaruh pada penjualan kain tenun yang masih cukup banyak dibeli langsung saat ada kunjungan wisatwan. "Padahal dulu turis-turis sampai menginap dan melihat, belajar membuat tenun."

Makin pesatnya pengguna internet memang terbukti mendorong Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi digital tercepat di kawasan Asia Tenggara. Pandemi salah satu pemicu akselerasi adopsi teknologi digital tersebut.  Sayangnya, menurut ekonom Institute for Development of Economics and Finance, Nailul Huda, pertumbuhan perekonomian digital saat ini hanya dinikmati oleh segelintir orang. “Terutama orang yang mampu mengakses teknologi digital secara penuh,” tutur Nailul. Masih ada kesenjangan digital di Indonesia di antaraya kesenjangan akses, sumber daya manusia, dan penggunaan. Semua kesenjangan dialami banyak penduduk di luar Pulau Jawa.

Dalam sebuah diskusi yang berlangsung pada akhir tahun lalu, direktur utama PT Telkom Indonesia Tbk, Ririek Adriansyah, menyebut infrastruktur yang belum masif jadi tantangan besar. Padahal, berdasarkan data yang ada, pengguna internet Indonesia sudah mencapai 202,6 juta dan jumlah mobile phone sekitar 345 juta, dengan perhitungan satu orang memiliki dua telepon selular. Lalu tiga besar penggunaan internet itu, berasal dari pengguna media sosial, video, dan lokapasar.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Angkat Tenun Bima, Festival Rimpu Mantika jadi Daya Tarik Turis Mancanegara

8 jam lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengunjungi sentra Tenun dalam Festival Rimpu Mantika Sabtu 27 Apri 2024.
Angkat Tenun Bima, Festival Rimpu Mantika jadi Daya Tarik Turis Mancanegara

Festival Rimpu Mantika tidak hanya pawai semata, selain tradisi busana, juga disuguhkan kekayaan keindahan budaya Bima dan ekonomi kreatif.


Pawai Rimpu Mantika di Bima Diikuti Puluhan Ribu Peserta, Ada Fashion Show

17 jam lalu

Puluhan ribu orang mengikuti pawai rimpu dalam Festival Rimpu Mantika di Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 27 April 2024 (TEMPO/Akhyar M. Nur)
Pawai Rimpu Mantika di Bima Diikuti Puluhan Ribu Peserta, Ada Fashion Show

Pawai rimpu merupakan acara puncak dari Festival Rimpu Mantika Kota Bima 2024.


Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

21 jam lalu

Kain tenun tembe mee Donggo  yang berusia puluhan tahun dan diwariskan turun-temurun (TEMPO/Akhyar M. Nur)
Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.


Maksimalkan Ekosistem BRI, Laba Kuartal Pertama Bank Raya Capai Rp 9,16 M

22 jam lalu

Maksimalkan Ekosistem BRI, Laba Kuartal Pertama Bank Raya Capai Rp 9,16 M

Bank Raya mencetak laba bersih pada kuartal I 2024 sebesar Rp 9,16 miliar atau tumbuh 109,56 persen yoy.


KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

1 hari lalu

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim
KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

KemenkopUKM tidak menemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam dalam Perda Kabupaten Klungkung


Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

1 hari lalu

Logo Tokopedia, Lazada, dan Shopee
Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.


Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21 persen Pada Kuartal I 2024

3 hari lalu

Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21 persen Pada Kuartal I 2024

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, terus mencatatkan pertumbuhan positif dengan membukukan aset yang dikelola (Asset Under Management) oleh Wealth Management BRI naik 21 persen year-on-year (yoy) per Kuartal I 2024.


Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21 persen Pada Kuartal I 2024

3 hari lalu

Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21 persen Pada Kuartal I 2024

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, terus mencatatkan pertumbuhan positif dengan membukukan aset yang dikelola (Asset Under Management) oleh Wealth Management BRI naik 21 persen year-on-year (yoy) per Kuartal I 2024.


Kredit Ultra Mikro AgenBRILink Bantu Usaha Masyarakat

3 hari lalu

Kredit Ultra Mikro AgenBRILink Bantu Usaha Masyarakat

Produk pinjaman Kredit Cepat (KECE) dari BRI di Agen BRILink, berhasil membantu sejumlah warga yang membutuhkan modal usaha.


AgenBRILink Layani Kebutuhan Perbankan Masyarakat Selama Libur Lebaran

4 hari lalu

AgenBRILink Layani Kebutuhan Perbankan Masyarakat Selama Libur Lebaran

796 ribu agen laku pandainya yakni AgenBRILink siap melayani berbagai kebutuhan perbankan nasabah.