TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap tren pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia yang beragam. Dia menuturkan Indonesia termasuk negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang terkuat dan persisten tinggi.
“Kita lihat Indonesia terus menerus mempertahankan pertumbuhan di atas 5 persen dalam 6 kuartal terakhir,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual APBN Kita Edisi Juni 2023, pada Senin, 27 Juni 2023.
Sementara di negara lain, bendahara negara melanjutkan, pertumbuhan ekonominya berpeluang bagus tapi kemudian mengalami kemerosotan tajam. Terutama pada tahun 2023. Sehingga, dia menilai, memang banyak negara yang tidak mampu bertahan di dalam tekanan perlemahan dan gejolak ekonomi dunia.
Sri Mulyani juga mengatakan bahwa kondisi saat ini masih menunjukan ketidakpastian yang tinggi. Dia bercerita baru saja kembali dari Paris, Prancis, dan menyebutkan proyeksi pertumbuhan ekonomi globa masih tidak pasti sesuai denga prediksi oleh lembaga dunia seperti International Monetary Fund (IMF), World Bank (Bank Dunia), dan The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
“Semua menggambarkan tahun 2023 ini adalah tahun yang cukup lemah dibandingkan tahun lalu atau bahkan 2021. Pelemahan ini diakibatkan oleh berbagai hal,” ucap Sri Mulyani.
Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun ini hanya 2,1 persen, lebih lemah dari tahun sebelumnya. Sementara IMF sedikit lebih tinggi 2,8 persen dan OECD hanya 2,7 persen. Untuk tahun depan, Sri Mulyani berujar, mungkin diperkirakan lebih sedikit membaik namun masih banyak ketidakpastian.
Melemahnya ekonomi dan permintaan global