TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan agar para pelaku usaha di bidang jasa keuangan, regulator dan pengawas untuk menjalankan tugasnya sesuai dengan standar dan prosedur yang ada. "Keamanan data, sistem dan investasi nasabah harus betul-betul terlindungi," katanya, Senin, 19 Juni 2023.
Hal tersebut disampaikan dalam acara Peresmian Pencatatan Perdana Efek Beragun Aset Syariah Berbentuk Surat Partisipasi Sarana Multigriya Finansial - Bank Syariah Indonesia, di Gedung Bursa Efek Indonesia.
Ma'ruf menegaskan bahwa fraud atau kecurangan di sektor keuangan bukan hanya dapat meruntuhkan kepercayaan masyarakat, tapi juga berpotensi meruntuhkan perekonomian sebuah negara dalam waktu singkat.
Ia juga mendorong pelaku sektor keuangan memperkuat prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan sektor keuangan serta menghindari instrumen produk-produk dengan risiko tinggi yang dapat menimbulkan gagal bayar. Salah satu contohnya adalah kasus kredit perumahan di Amerika Serikat yang memicu krisis ekonomi global tahun 2008.
Tak hanya itu, Wapres juga meminta para pelaku sektor keuangan untuk mengembangkan inovasi ragam instrumen keuangan termasuk instrumen keuangan syariah.
"Hadirnya produk-produk keuangan syariah yang semakin mudah diakses dan dipahami masyarakat tentu akan mengakselerasi pertumbuhan sektor keuangan syariah nasional," ujarnya.
Selanjutnya: Ma'ruf juga minta agar terus dilakukan...