TEMPO.CO, Jakarta - Anggota holding BUMN pariwisata InJourney, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), mengklaim dampak ekonomi MotoGP mencapai Rp 4,5 triliun bagi perekonomian nasional.
Direktur Utama ITDC, Ari Respati, mengatakan event internasional di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, seperti MotoGP dan World Superbike (WSBK), telah memberikan multiplier effect bagi masyarakat yang dibuktikan melalui dampak ekonomi bagi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan nasional.
"Dampak ekonomi MotoGP 2022 mencapai Rp 3.570 miliar (Rp 3,57 triliun) bagi perekonomian NTB dan Rp 4.500 miliar (Rp 4,5 triliun) bagi perekonomian nasional," kata Ari melalui keterangan resmi, dikutip Ahad, 18 Juni 2023.
Dia menjelaskan, MotoGP 2022 mencatat jumlah penonton mencapai 102.801 orang dengan estimasi belanja penonton Rp 545,22 miliar dan perputaran uang nonton Rp 697,88 miliar.
Selain itu, serapan tenaga kerja pada gelaran tersebut mencapai 4.600 orang, promosi Rp 25,860 juta, akomodasi Rp. 42,7 miliar, dan UMKM Rp 23,08 miliar. Namun, Ari tidak menjelaskan mengenai dampak ekonomi dari WSBK.
Lebih jauh, Ari menuturkan Kawasan Mandalika dibangun sejak 2015 diatas lahan seluas kurang lebih 1.174 hektare. Dia menjelaskan, pengembangan The Mandalika sebagai kawasan pariwisata terintegrasi dimulai dengan pembangunan infrastruktur dasar.
Antara lain akses jalan kawasan, Utility Duct, Water Treatment Plant, Waste Water Treatment Plant, Jaringan Listrik dan fasilitas pendukung lainnya, serta Jalan Kawasan Khusus (JKK) atau yang dikenal sebagai Pertamina Mandalika International Circuit.
"Dalam pembangunan dan pengembangan kawasan ini membutuhkan biaya yang tidak kecil," ujar Ari.