Saat sesi tanya jawab, salah satu peserta, Daniel dari SMKN 16 sempat mempertanyakan keabsahan lagu, suara latar, maupun nyanyian yang dipakai dalam podcast. “Apakah itu nanti tidak bermasalah dengan copyright?” tanya dia.
Mendengar pertanyaan kritis ini, Winda menjawab bahwa hal itu pasti ada ketentuan terkait dengan hak cipta. Oleh karena itu, ia menyarankan untuk memilih cara aman, dengan mengambil elemen-elemen yang bebas hak cipta.
Dengan telaten Winda menjelaskan satu persatu tahapan pembuatan podcast dengan Anchor. Ia bahkan memberikan contoh naskah podcast horor yang selama ini banyak diminati remaja.
Setelah sesi teori, lokakarya dilanjutkan dengan sesi praktik di studio podcast Politeknik Tempo. Secara bergiliran, perwakilan dari masing-masing sekolah masuk studio dan praktik membuat podcast dari tema yang sudah ditentukan dosen, dan mereka membacakannya. Setelah praktik, seluruh peserta workshop diajak berkeliling lingkungan Politeknik Tempo hingga lantai 5.
Politeknik Tempo adalah kampus vokasi yang didirikan oleh Yayasan Rumah Edukasi Tempo pada t27 April 2021. Berlokasi di Jalan Palmerah Barat No.8 satu gedung dengan industri Tempo Media Group, Politeknik Tempo memiliki tiga program studi, yakni Desain Media, Manajemen Pemasaran Internasional, dan Produksi Media.
Kampus vokasi Politeknik Tempo memiliki sistem perkuliahan 40 persen teori dan 60 persen praktik. Kurikulum ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi anak muda yang ingin terus kreatif, mandiri, dan siap kerja.
Pilihan Editor: Profil Sandiaga Uno, Kader PPP yang Berpeluang Jadi Cawapres