TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan atau Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengkonfirmasi pertemuannya dengan lima perusahaan dredging atau pengeruk raksasa. Pertemuan itu dilakukan saat konsultasi publik ihwal pemanfaatan pasir hasil sedimentasi laut.
"Kalau (pertemuan) itu kan membahas secara teknis untuk kemudian mencari masukan atau informasi," tuturnya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta Selatan pada Senin, 12 Juni 2023.
Melansir dari Majalah Tempo, ada lima perusahaan dredging atau operator kapal penggali material dari dasar laut. Mereka adalah PT Van Oord Indonesia, PT Boskalis International Indonesia, Penta Ocean, PT Idros Service, dan PT Dredging International Indonesia.
Pertemuan itu dilakukan Batam, Kepulauan Riau pada Jumat, 9 Juni 2023. Trenggono mengaku telah membahas soal persyaratan yang diperlukan agar pengerukan pasir laut ramah lingkungan. "Itu kan harus yang bisa dipertanggungjawabkan secara ekologi, karena dunia kan melihat semua."
Namun Trenggono membantah ada keterlibatan lima perusahaan itu dalam pengerukan pasir laut nantinya. Dia berujar, aktivitas pengerukan pasir laut baru bisa berjalan setelah aturan teknis dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut.
Selanjutnya: Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP...