"Jumlah penduduk meningkat, jumlah KWh per kapita juga meningkat, jadi bisa kebayang itu tantangan kelistrikan untuk mendorong pertumbuhan pembangkit," kata dia.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan bauran EBT dalam pembangkit listrik di Indonesia baru mencapai 14,11 persen pada 2022. Angka tersebut menunjukkan kenaikan tipis dari tahun sebelumnya yang mencapai 13,65 persen.
“Bauran EBT itu masih sangat kecil ya. Kebanyakan masih didominasi batu bara sebesar 67 persen,” kata Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Senin, 30 Januari 2023.
Dia menjelaskan kapasitas terpasang pembangkit listrik pada 2022 mencapai 81,2 GW. PLTU, kata dia, masih mendominasi dengan preentase sekitar 55 persen dari total pembangkit listrik yang ada, yakni dengan kapasitas 42,1 GW. Kemudian, pembangkit listrik tenaga gas/gas uap/mesin gas tercatat sebesar 21,61. Sedangkan pembangkit listrik EBT hanya tercatat sebesar 12,5 GW.
“Ke depan, pemerintah akan berupaya mencapai pertumbuhan kapasitas listrik terpasang sebesar 85,1 GW pada tahun ini,” ujar Arifin.
RIANI SANUSI PUTRI | RIRI RAHAYU
Pilihan Editor: Libur Panjang Akhir Pekan, Jumlah Penumpang KAI Meningkat Dua Kali Lipat
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini