Untuk kontribusi sektor pertanian 11,2 persen, industri pengolahan 19,9 persen, sektor jasa 42,1 persen, serta sektor lainnya 26,8 persen. Middle Class Job diproyeksikan 38 persen populasi pada tahap pertama.
Tahap kedua untuk tahun 2030-2034, Indonesia ditargetkan mengalami peningkatan produktivitas secara masif dengan pertumbuhan ekonomi di kisaran 6,1 persen sampai 7,0 persen. Kontribusi pada sektor pertanian 10,6 persen, industri pengolahan 23,0 persen, jasa 42,6 persen, dan sektor lainnya 23,8 persen. Middle Class Job sebesar 50 persen populasi.
Tahap ketiga tahun 2035-2039, economic power house yang terintergrasi dengan jaringan rantai global dan domestik, serta ekspor yang kokoh. Kisaran pertumbuhan ekonomi berada pada angka 7,0 hingga 8,0 persen. Kontribusi sektor pertanian ditargetkan 9,4 persen, industri pengolahan 30,0 persen, jasa 43,6 persen, dan lainnya 17,0 persen. Middle Class Job sebesar 61 persen populasi.
Kemudian pada tahap keempat 2040-2045, Indonesia ditargetkan telah menjadi negara berpendapatan tinggi dengan kisaran pertumbuhan ekonomi 5,8 persen hingga 7,1 persen.
Kontribusi pada sektor pertanian sebesar 7,8 persen, industri pengolahan 28,0 persen, sektor jasa 45,4 persen, serta sektor lainnya 18,9 persen. Middle Class Job ditargetkan mencapai 80 persen populasi pada tahapan terakhir tersebut.
Senada dengan Amalia, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) sekaligus Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa optimistis Indonesia akan terus bertumbuh seiring perjalanan dalam mencapai Indonesia Emas 2045.
"Penyusunan rencana pembangunan nasional ini, itu benar-benar bisa menjadi pedoman untuk semua stakeholder di Tanah Air, seperti para pemerintah dan juga non pemerintah,” katanya.
Pilihan Editor: Bappenas: Tanpa Peningkatan Produktivitas, Pertumbuhan Ekonomi RI Stuck di 5 Persen
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini