Sementara, pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya menjelaskan bahwa seharusnya hal tersebut tidak terjadi dan mudah dideteksi oleh penyelenggara atau penjual tiket konser.
“Harusnya aksi bot ini mudah dideteksi. Penyelenggara layanan seperti harbolnas, war tiket dan sejenisnya memiliki metode dan sistem untuk mengidentifikasi dan memblokir akses bot,” kata dia.
Kabar mengenai penggunaan bot saat war tiket Coldplay beredar di media sosial Twitter. Seorang pengguna Twitter bernama @martabakiju mengeluhkan hal itu melalui cuitannya. “Kalau e-ticketing belum bisa mengatasi bot gini hapus sajalah sistem ticket war online, balik saja ke antre fisik,” cuit dia pada 17 Mei 2023 lalu.
Akun itu juga mengunggah sebuah video berdurasi 24 detik yang menggambarkan situasi penggunaan bot di sebuah tempat dengan beberapa unit komputer yang dipantau pembeli tiket Coldplay. Komputer-komputer tersebut terlihat bekerja dan melakukan transaksi pembelian tiket konser Coldplay.
“Antre tiket fisik calonya orang beneran, keliatan, bisa diidentifikasi dan dihitung. Ticket war online calonya bot dan bisa direplikasi sesuka hati. Bobrok,” kata dia.
Pilihan Editor: Ramai Pakai Bot saat War Tiket Coldplay, Pakar Siber CISSReC Ungkap Cara Kerjanya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.