Triono juga berpesan dalam pelaksanaan konstruksi Tol Bayung Lencir - Tempino ini harus mengutamakan keselamatan konstruksi, keselamatan pekerja, keselamatan pengguna jalan, mutu, kualitas, dan keberlanjutan lingkungan.
Sedangkan untuk aspek perencanaan, harus merujuk pada Pedoman Desain Geometrik Tahun 2021 dan NSPK terbaru lainnya yang berlaku di Ditjen Bina Marga.
Sementara itu, berdasarkan data Direktorat Jalan Bebas Hambatan, hingga saat ini progres pekerjaan Tol Bayung Lencir – Tempino Seksi 1 dan Seksi 3 untuk pembebasan lahan di wilayah Sumatera Selatan mencapai 86 persen, sedangkan wilayah yang mencakup Jambi sudah 95 persen.
"Secara keseluruhan Tol Betung – Tempino – Jambi sepanjang 169,9 km dibangun melalui dua skema pembiayaan, yakni Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) dengan Pembiayaan Berkala Berbasis Layanan sepanjang 136,3 km senilai Rp21,38 trliun dan skema kedua dukungan pemerintah senilai Rp5,84 triliun sepanjang 33,63 km," ucap Triono.
Adapun pembangunan Jalan Tol Bayung Lencir – Tempino Seksi 1 dan Seksi 3 ini bersumber dari APBN Tahun 2023-2024. Untuk Seksi 1 sepanjang 7,62 km dikerjakan oleh penyedia jasa PT Adhi Karya - PT Waskita Karya - PT Jaya Konstruksi (KSO) dengan nilai kontrak Rp1,61 triliun.
Sedangkan untuk Seksi 3 sepanjang 15,47 km oleh kontraktor PT Hutama Karya - PT Wijaya Karya - PT Brantas Abipraya (KSO) dengan nilai kontrak Rp2,75 triliun.
"Kehadiran jalan tol yang terhubung dengan kawasan-kawasan produktif seperti kawasan industri, pariwisata, bandara, dan pelabuhan akan dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri,” ujar Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.
Pilihan Editor: KemenPUPR Siapkan 1.864 Hunian Tetap RISHA di Dua Lahan Pemda Jabar
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini