“Tantangan terus mengarahkan dan meningkatkan kualitas di dalam belanja. Dalam hal ini berarti juga dalam mengawasi birokrasi kita bisa berjalan sesuai dengan prioritas pembangunan nasional,” kata dia.
Sri Mulyani menuturkan, berbagai langkah sudah dilakukan mulai dari perencanaan penganggaran yang diharapkan semakin simple dan single entry. Sehingga kementerian lembaga tidak perlu berkali-kali mengisi dokumen anggaran mulai perencanaan penganggaran hingga nanti sampai dengan pelaporan yang diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK yang sedang terjadi untuk belanja 2022.
Sehingga, kata dia, anggaran seefisien mungkin juga bisnis proses yang menjadi lebih mudah, serta fokus pada dampaknya.
“Ini akan menyebabkan seluruh energi kita melihatnya kepada hasil tadi, dampaknya apa, hasilnya itu impact-nya apa kepada kehidupan masyarakat sehari-hari dan perekonomian kita yang harus semakin maju dan kuat,” tutur Sri Mulyani.
Hal itu, menurut Sri Mulyani, menjadi tantangan bagi Kemenkeu dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas untuk bisa membuat sistem penganggaran yang semakin mudah tidak menyita waktu untuk urusan birokrasi. “Tapi waktu akan difokuskan pada hasil dan dampak,” ucapnya.
Pilihan Editor: Sri Mulyani Sebut Ekonomi RI Tetap Kuat, Perbaikan Masih Bisa Diakselerasi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini