TEMPO.CO, Jakarta - Nasabah PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk atau BSI bernama Muhamad Wildan, 28 tahun, menceritakan kendala saat bank syariah itu mengalami gangguan sistem. Dia mengetahui BSI sedang error, saat memindahkan uang lewat ATM BSI ke rekening bank lain pada Senin, 8 Mei 2023, kemarin.
“Pas banget saya mau pindahin uang dari rekening ke bank lain, tapi seharian benar-benar enggak bisa, baru pas baca berita ternyata gangguan,” ujar dia saat dhubungi pada Jumat, 12 Mei 2023.
Keesokan harinya, Selasa, 9 Mei 2023, Wildan kembali ke ATM, dan mencoba melakukan transaksi kembali. Ternyata, ATM BSI sudah bisa digunakan. Namun besoknya, dia mengalami kendala kembali saat ingin melakukan tarik tunai.
Dia memerlukan uang tunai untuk kebutuhan service sepeda motor. “Enggak tau kenapa sebelum ini pun BSI di tempat saya ATM-nya sering banget enggak bisa dipakai. Dan mungkin ini puncaknya sih,” ucap pria asal Cirebon ini.
Kemudian pada Kamis, 11 Mei 2023, dia kembali ke ATM BSI dan bisa digunakan. Namun, menurut Wildan, saat itu berkembang isu yang menyebutkan bahwa uang milik nasabah BSI terancam ransomware. BSI dikabarkan terkena virus malware atau ransomware yang bisa mengambil alih uang nasabah. “Bikin banyak orang sini panik dan ramai-ramai narik uang di BSI,” kata dia.
Wildan yang bekerja sebagai freelancer copywriter itu melanjutkan, sebagian nasabah terang-terangan menyebarkan isu tersebut. Wildan diminta menyebarkan isu ke teman dan keluarga yang menggunakan rekening BSI untuk segera memindahkan uangnya. Pada saat yang sama, dia ingin menarik uangnya.
Selanjutnya: cerita nasabah tak bisa bayar belanja online karena BSI error