Pelindo mencatat arus peti kemas mencapai 17,2 juta TEUs atau meningkat sebesar 1 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021. Demikian juga arus barang yang terealisasi sebesar 160 juta ton, tumbuh 9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, untuk arus kapal yang keluar masuk pelabuhan mencapai 1,2 miliar gross tonnage (GT) atau tumbuh 1 persen dibandingkan pada 2021. Di sisi lain, arus penumpang mencapai 15 juta orang atau meningkat 86 persen dibandingkan 2021.
Pelindo menyatakan bahwa pengelolaan yang tersentralisasi merupakan salah satu kunci peningkatan kinerja operasional.
Arif menjelaskan hal tersebut membuat Pelindo memiliki kendali strategis yang lebih baik sehingga memudahkan dalam melakukan transformasi layanan operasi end-to-end seperti menciptakan standarisasi sistem layanan operasional pelabuhan yang sebelumnya berbeda-beda antar pelabuhan.
Pelindo menilai hasil transformasi pasca merger mulai terlihat dari peningkatan kinerja dan produktivitas bongkar muat peti kemas di sejumlah terminal peti kemas (TPK).
Pelindo menyebut terjadi peningkatan produktivitas bongkar muat diukur dengan parameter boks per kapal per jam (BSH) dan pengurangan port stay atau waktu sandar kapal di pelabuhan yang diukur dengan jumlah hari.
"Bagi Pelindo, makin pendeknya waktu sandar dan waktu bongkar muat membuat biaya operasional makin efisien dan diharapkan trafik kapal dapat meningkat. Bagi pelanggan, baik shipping line maupun cargo owner juga dapat memetik manfaat efisiensi biaya dan business opportunityyang lebih besar," kata Arif.
Pelindo mencontohkan di TPK Belawan dan TPK Makassar, saat ini jumlah bongkar muat naik dari 20 boks per kapal per jam menjadi 34-45 boks, bahkan mencapai 60 boks saat optimum. Kecepatan bongkar muat itu membuat waktu sandar kapal pun dapat berkurang menjadi setengahnya. Peningkatan kinerja juga terjadi di TPK Ambon dan Sorong.
"Seluruh pelayanan terminal peti kemas kami kedepannya akan memiliki standar pelayanan yang sama sesuai dengan kelas masing-masing, hal ini tentunya memudahkan kontrol dan monitoring baik bagi kami selaku operator maupun pengguna jasa kami," ujar Arif.
Pilihan Editor: Eks Dirut Dana Pensiun Ditetapkan sebagai Tersangka, Dirut Pelindo Buka-bukaan Awal Mula Kasus
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini