TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama atau Dirut PT Waskita Karya (Persero) Tbk., Destiawan Soewardjono, telah ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan korupsi oleh Kejaksaan Agung. Apakah akan berdampak pada saham perusahaan berkode WSKT itu?
Pengamat pasar modal dari Central Capital Futures, Wahyu Tri Laksono, memberikan pendapatnya melalui keterangan tertulis. Dia menilai, kasus penangkapan Dirut Waskita Karya itu tidak memiliki dampak signifikan secara langsung.
"Tanpa kasus ini, saham WSKT sudah tertekan. Sempat rebound (naik setelah mengalami penurunan) di akhir 2020 dan awal 2021, namun anjlok lagi," kata Wahyu pada Tempo, Ahad, 30 April 2023.
Wahyu menjelaskan, secara umum saham sedang kurang kondusif. Menurutnya, sentimen global masih negatif terancam resesi, suku bunga bank sentral Amerika Serikat, The Fed, masih sangat tinggi dan FOMC (Rapat Dewan Kebijakan bank sentral AS) Mei ini masih akan naik.
"Banyak indeks di Indonesia negatif YTD (year to date), kecuali indeks transportasi. Indeks infrastruktur, sama seperti hampir semua indeks, juga melemah," papar Wahyu.
Jadi, kata dia, wajar saham Waskita Karya sulit naik. Namun, dia menilai, dalam jangka panjang harganya sudah sangat murah dan sangat potensial rebound.
Selanjutnya: "Bagaimanapun dalam jangka panjang...."