Lebih lanjut, berdasarkan sektor usaha, pada triwulan I 2023 lima besar realisasi investasi berasal dari sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatan sebesar Rp 46,7 triliun. Kemudian, diikuti sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp 36,1 triliun.
Lalu sektor pertambangan sebesar Rp 33,5 triliun, sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp 27,9 triliun, serta sektor industri kimia dan farmasi sebesar Rp 22,6 triliun. Secara keseluruhan, sektor industri pengolahan berkontribusi sebesar 42,5 persen dari total capaian realisasi investasi triwulan I 2023.
"Hal ini menunjukkan bahwa strategi kebijakan pemerintah yang fokus pada hilirisasi konsisten mampu menjadi penunjang realisasi investasi terbesar di Indonesia," kata dia.
Sebaran realisasi investasi di luar Pulau Jawa pada triwulan I 2023 masih terus mendominasi dengan kontribusi sebesar Rp 172,9 triliun. Angka ini mencapai 52,6 persen dari total capaian realisasi investasi atau meningkat 16,3 persen dari periode yang sama di tahun 2022.
Adapun untuk total realisasi investasi tertinggi masih dipegang oleh Provinsi Jawa Barat dengan Rp 50,0 triliun. Kemudian diikuti oleh Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebesar Rp 36,5 triliun, Jawa Timur Rp 30 triliun, Sulawesi Tengah Rp 29,8 triliun, dan Banten Rp 25,7 triliun.
Pilihan Editor: Mengenal Sosok Sukanto Tanoto yang Beli Mal di Singapura Seharga Rp 9,4 Triliun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini