TEMPO.CO, Jakarta - Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan informasi yang beredar adanya asap dan suara bising pesawat Batik Air nomor penerbangan ID-6842 rute Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang (CGK) tujuan Bandar Udara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara (KNO).
Danang mengatakan, hal tersebut merupakan Air Conditioning System", bukan asap. Dia menjelaskan, aliran udara yang menyerupai asap kabut putih terlihat di dalam kabin pesawat terutama pada Airbus 320 adalah hasil dari sistem ventilasi "air conditioning system".
"Sistem ventilasi ini mulai beroperasi dan mulai menyalurkan udara segar dari luar ke dalam kabin pesawat," ujarnya Jumat 21 April 2023.
Menurut Danang, udara dari luar dapat berisi kelembapan yang lebih tinggi, terutama di daerah dengan kondisi cuaca yang lembap. Ketika udara masuk ke dalam kabin pesawat yang lebih dingin, suhunya menurun dan kelembapannya naik, sehingga udara ini menjadi lebih terlihat seperti kabut putih.
Aliran udara dimaksud, ujar dia, tidak berbahaya bagi kesehatan dan tidak memiliki dampak negatif pada keselamatan penerbangan. "Sirkulasi udara ini merupakan tanda bahwa sistem ventilasi bekerja dengan baik dan menyediakan udara segar yang nyaman bagi penumpang selama penerbangan."
Terkait suara bising, Danang menjelaskan, suara GTC, bukan ledakan mesin. "Suara bising dan keras yang terdengar dari GTC (Ground Turbine Compressor) pada pesawat terutama ketika berada di dekat mesin pesawat atau di sekitar area penumpang karena adanya proses penghisapan dan proses peningkatan tekanan udara yang dilakukan oleh GTC," ucapnya.
Selanjutnya: pemberangkatan mengalami keterlambatan 120 menit