“Jadi ini bukan hanya terjadi di Solo Raya," katanya.
Namun Wira menilai naik-turunnya nilai transaksi merupakan hal yang wajar di sebuah pasar. "Itu adalah respons pasar terhadap kondisi ekonomi baik global maupun nasional," ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut Wira mengatakan beberapa upaya yang dilakukan BEI Jateng 2 untuk meningkatkan jumlah investor dan transaksi di Jateng 2, di antaranya dengan menyusun beberapa rencana kegiatan untuk mengenalkan pasar modal kepada generai-generasi muda dan juga program aktivasi bagi investor yang sudah masuk namun kurang aktif dalam bertransaksi.
"BEI Jateng 2 telah menyusun 609 kegiatan dengan target peserta mencapai 69.000 masyarakat umum. Dengan kegiatan dan dukungan dari berbagai stake holder BEI Jateng 2 optimistis 2023 jumlah investor akan terus naik dan tembus di angka 300 ribu investor," tuturnya.
Pihaknya terus gencar melakukan edukasi bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan perusahan efek di Solo Raya ke berbagai kalangan masyarakat. "Sasarannya mulai dari pelajar, mahasiswa, pengusaha, bahkan ke aparatur sipil negara."
Wira menambahkan, Pemerintah Kota Solo melalui Tim Percepatan Ekonomi Daerah (TPAKD), BEI dan OJK telah berkomitmen mengedukasi ASN dengan meluncurkan program Solo Ceria yaitu Solo Cerdas Investasi Amana.
"Selain Pemkot Solo, ada Pemkab Karanganyar dan Pemkab Boyolali yang juga mendukung penuh upaya BEI Jateng 2 dalam melakukan edukasi pasar modal dan telah memasukan edukasi pasar modal ke dalam program TPAKD," ujar dia.
Pilihan Editor: Samuel Sekuritas: IHSG Diprediksi Lanjutkan Penguatan, Dekati Level 6.865
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.