Bansos beras ini dibagikan setiap bulan dalam waktu tiga bulan. Artinya, tutur Buwas, Bulog membutuhkan 210 ribu ton setiap bulannya untuk memenuhi kebutuhan program tersebut. Adapun Bulog sudah menggelontorkan bansos beras pada tahap pertama sejak Maret 2023.
Untuk bansos beras periode April, Bulog pun membutuhkan 210 ribu ton pasokan beras. Namun, Buwas membeberkan jumlah CBP yang tersedia di gudang Bulog saat ini tinggal tersisa 283 ribu ton. Alhasil untuk bulan selanjutnya stok yang ada tersisa 73 ribu ton. Karena itu, dia berharap pengadaan dalam negeri bisa segera menutupi kebutuhan untuk bansos ini.
Jika hasil panen dalam negeri masih kurang, Buwas pun berharap beras impor dapat segera datang supaya distribusi untuk bansos beras bisa tetap lancar. Adapun berdasarkan catatan Perum Bulog, per 11 April stok CBP tersedia sekitar 285 ribu ton.
Di sisi lain, Bulog tetap menyalurkan beras melalui operasi pasar atau program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk meredam kenaikan harga beras di pasaran. Total yang digelontorkan untuk program SPHP ini sebanyak 561.862 ton. Sedangkan realisasi pengadaan dalam negeri hingga saat ini hanya sebesar 175 ribu ton.
Pilihan Editor: PT Merdeka Battery Material IPO Mulai 12 April 2023, Per Saham Dibanderol Rp 795
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini