Ia menuturkan daging kerbau beku impor tersebut sudah mendapatkan sertifikat halal, baik dari India maupun Indonesia. Sebelum daging kerbau ini didatangkan, Buwas mengaku telah mengirimkan tim untuk memeriksa dan memastikan kondisi pasokan yang tersedia.
Sesampainya di Tanah Air, pasokan daging kerbau ini juga akan diperiksa Bulog secara acak atau random untuk memastikan keamanannya. "Nanti akan kami cek sendiri, kami akan random. Nanti kelihatan yang sebenarnya seperti apa. Walaupun dari Badan Karantina sudah cek secara prosedur," tuturnya.
3. Pembelian Daging Kerbau Dibatasi
Untuk menyikapi harga daging kerbau impor tersebut agar tidak melonjak naik di tingkat konsumen, Bulog akan mencantumkan harga dalam setiap kemasan. Selain itu, Buwas menyatakan pengawasan dengan bekerja sama Satgas Pangan Polri dan koordinator pasar di seluruh Indonesia akan diperketat.
Untuk menghindari kelangkaan pasokan, Buwas pun berencana membatasi pembelian daging kerbau Bulog maksimal 2 kilogram bagi konsumen rumah tangga. Sedangkan untuk pelaku usaha makanan, ia berujar akan memberikan toleransi sehingga bisa membeli dengan jumlah lebih besar. Namun, Bulog belum secara resmi menetapkan syarat pembelian ini.
4. Bulog Gandeng 11 Distributor Daging Kerbau
Dalam pelaksanannya, Bulog juga bekerja sama dengan 11 distributor untuk memasok daging kerbau impor ke masyarakat. Sebelumnya, kata Buwas, Bulog menerima lebih dari 100 perusahaan yang mengajukan untuk menjadi distributor daging kerbau.
Tapi dalam realisasinya hanya ada 11 perusahaan yang memiliki downline dan memenuhi persyaratan sebagai distributor. Namun, Buwas tidak mengungkapkan nama-nama perusahaan yang bekerja sama dengan Bulog untuk mendistribusikan daging kerbau tersebut.
RIANI SANUSI PUTRI
Pilihan Editor: Harga Daging Kerbau Impor di Pasar Tradisional dan Retail Modern Rp 85-90 Ribu per Kg, Pembelian Dibatasi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.