“Agenda pemerintah untuk terus melakukan hilirisasi sumber daya alam juga dapat menarik lebih banyak aliran investasi langsung ke Indonesia,” katanya.
Upaya menahan devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA), termasuk instrumen Bank Indonesia berupa term deposit (TD) valas dari DHE, juga dapat menghambat penempatan aset di luar negeri.
“Secara keseluruhan, kami melihat cadangan devisa tetap memadai. Berkat penurunan harga komoditas yang lebih bertahap dan implementasi instrumen term deposit valas dari DHE yang lebih mudah, kami merevisi perkiraan cadangan devisa kami menjadi sekitar 135 sampai 155 miliar dolar pada akhir tahun 2023,” katanya.
Ia mengatakan kenaikan DHE dapat mendukung penguatan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada periode ketidakpastian global yang tinggi, tapi ia masih mempertahankan prakiraan nilai tukar Rupiah di sekitar IDR15.285 per dolar AS pada akhir tahun 2023.
“Kami masih memperkirakan kenaikan suku bunga acuan The Fed pada 23 Mei dan aksi wait and see investor di tengah tahun politik Indonesia, terutama pada paruh kedua tahun 2023,” katanya.
Pilihan Editor: Bapanas Perkirakan Indonesia Defisit Beras Selama 9 Bulan Tahun Ini
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini