Jika IKN terwujud, katanya lagi, tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan, tetapi akan menjadi kebanggaan bangsa di mata dunia.
Hendrar menguraikan, kebutuhan pembiayaan fisik IKN dalam RPJMN 2020-2024 ditargetkan kurang lebih Rp466 triliun, dengan perincian komponen proyek APBN sebesar Rp 90,3 triliun, lewat model kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) sebesar Rp252 triliun. Sedangkan melalui komponen proyek swasta murni, BUMN/BUMD sebesar Rp123,2 triliun.
Dia mengatakan berdasar Informasi dari Kasatgas Pembangunan IKN, proses pembangunan sudah mencapai 25 persen dengan anggaran yang digunakan sebesar Rp30 triliun.
"Jadi menuju ke arah Rp400 triliun masih terbuka kesempatan teman-teman swasta untuk ikut berkontribusi," ujar Hendrar.
LKPP bertanggung jawab dalam proses pengadaan barang/jasa, dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan dalam setiap proses pengadaan barang/jasa di IKN untuk dipermudah guna percepatan anggaran dan efektif.
"Termasuk di dalamnya juga peningkatan komponen dalam negeri dan pelibatan UKM seperti yang disampaikan Gubernur Isran," kata Hendrar.
Pilihan Editor: E-Katalog Kuartal I 2023 Berisi 3,4 Juta Produk, LKPP: Sektor Kontruksi Paling Berkontribusi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini