Budi Waseso mencontohkan seperti di daerah Maluku, Maluku Utara yang pasokan berasnya kurang. Walaupun Ambon memproduksi beras, kalau untuk memenuhi kebutuhan beras di wilayah lain belum tentu cukup.
"Memang hanya untuk yang kami suplai. Seperti Papua, walau wilayah itu produksi beras juga di wilayah Merauke, kalau kita menunggu dari tol laut waktunya lama, maka kami datangkan impor dan kami juga datangkan dari Jawa Timur. Memang sebisa mungkin kami gunakan produksi dalam negeri. Saya tidak bisa mengatakan perlu tidak perlu (impor), ya sesuai perjalanan kita ikuti," ucapnya.
Pihaknya menambahkan anomali cuaca juga menjadi salah satu pertimbangan. "Sekarang kan di lapangan panennya tidak merata, ada yang panen dan baru tanam. ada yang tengah-tengah, panennya baru bulan depan dan ini mempengaruhi jumlah atau kuantitas produksi meski memang hal itu tidak masalah sebenarnya," ucapnya.
Hari ini Jokowi juga meluncurkan Program Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah untuk Bantuan Pangan 2023 dari kompleks Gudang Bulog Ngabeyan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin 10 April 2023. Bantuan sosial atau Bansos beras tersebut akan diberikan kepada 21,3 juta keluarga secara nasional.
Di Sukoharjo, Jokowi menyerahkan secara langsung bantuan kepada sejumlah keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan itu berupa beras masing-masing sebanyak 10 kilogram. Mereka merupakan warga dari sejumlah wilayah di Solo dan sekitarnya.
"Kami harapkan dengan bantuan itu bisa menurunkan harga beras," kata Jokowi.
Baca juga: Bersama Ganjar Pranowo Cek Harga Pangan, Jokowi: Ternyata Turun Semuanya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.