TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan beberapa hal untuk mencegah risiko terjadinya kebakaran di kilang minyak. Salah satunya dengan membangun lightning protection system atau sistem penangkal petir di semua kilang milik Pertamina.
“Untuk itu (sistem penangkal petir) kita sudah lakukan spending sekitar US$ 600 juta untuk membangun ketahanan dua lapis,” ujar Nicke saat rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI pada Selasa, 4 April 2023. Bila dirupiahkan, dana yang digelontorkan BUMN migas itu mencapai Rp 8,9 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.958 per dolar AS.
Dari hasil audit setelah kejadian kebakaran di Kilang Minyak Balongan, Indramayu, pada 2021 lalu, kata Nicke, petir menjadi salah satu penyebabnya. “Ini sudah selesai dibangun. Jadi lightning protection-nya kita dua lapis, baik di equipment-nya dan juga di tower. Itu sudah selesai,” ujarnya.
Terbukti, kata Nicke, di Kilang Minyak Cilacap, ketika sempat muncul petir sebanyak 17 kali pada 5 Desember 2022 lalu, kilang tetap aman. Artinya, yang sudah dibangun Pertamina bisa mencegah terjadinya kebakaran seperti di Kilang Balongan.
“Kita akan terus belajar dari case-case yang ada, belajar dari pemain lain. Kita lakukan terus upaya ini, karena kita sama-sama tahu kilang yang kita operasikan ini adalah kilang yang tua,” ucap Nicke.
Lebih lanjut, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, Taufik Aditiyawarman mendetailkan pemasangan lightning protection system di semua kilang. Mulai dari yang di Dumai sebanyak 27 titik, kemudian Sei Pakning di 3 titik, Plaju di 27 titik, Cilacap di 47 titik, Balikpapan di 23 titik, Balongan di 28 titik, dan Kasim di 10 titik.
Dia juga menggambarkan bagaimana sistem penangkal petir itu merekam kejadian 17 petir di Cilacap seperti yang disamapaikan Nicke. Dalam presentasinya, Taufik juga memperlihatkan gambar petir yang terekam CCTV, sementara counter system-nya merekam berapa banyak petir yang muncul.
Selanjutnya: “Sudah mencatat sebesar 17 kali sambaran petir ..."