Pemerintah Kota Solo sejauh ini telah mempersiapkan secara maksimal Stadion Manahan Solo yang sedianya akan menjadi salah satu venue pertandingan Piala Dunia U-20 2023. Meski renovasi Stadion Manahan Solo didanai dari APBN, tak sedikit pula anggaran yang telah digelontorkan dari APBD Kota Solo untuk mendukung penyiapan Stadion Manahan itu mengingat Solo sebagai tuan rumah.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Solo, Nur Basuki menjelaskan salah satu anggaran yang paling banyak digelontorkan yakni untuk renovasi Stadion Manahan. Sekitar Rp 20 miliar APBD Kota Solo tahun 2022 dikucurkan Pemkot Solo untuk mendukung renovasi Stadion Manahan.
Anggaran terbesar untuk renovasi Stadion Manahan
"Tahun kemarin dianggarkan Rp 4,5 miliar sama Rp 15 miliar. (Jadi sekitar) Rp 20 miliar. Tahun kemarin untuk persiapan U-20 juga salah satunya," kata Nur Basuki saat dihubungi lewat ponselnya.
Penggunaan anggaran itu di antaranya untuk pelebaran dan pengaspalan jalan, perbaikan jogging track, dan penataan Shelter PKL di sekitar Stadion Manahan.
Lalu di tahun 2023 DPUPR mengeluarkan anggaran lagi sebesar Rp 2 miliar untuk pengaspalan simpang kereta api Pasar Nongko dan sekitar Stadion Manahan. "Ngaspal sama Pasar Nongko. Sekitar stadion. Total Rp 2 miliar jalan dan pedestrian," tuturnya.
Adapun dari dinas lain, yaitu Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Solo, Rini Kusumandari selaku Kepala Dispora pernah menyebutkan setidaknya dinas yang dipimpinnya telah menggelontorkan anggaran senilai Rp 5 miliar untuk pengadaan mebeler di Stadion Manahan itu.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan dukungan dari Pemerintah Kota Solo untuk mempersiapkan secara maksimal Stadion Manahan sebagai venue Piala Dunia U-20 2023 tak lepas dari komitmen mereka untuk menjadi tuan rumah yang baik terkait penyelenggaraan turnamen sepakbola itu.
Meski tidak menepis biaya yang telah dikeluarkan pemerintah, termasuk Pemerintah Kota Solo untuk persiapan perhelatan Piala Dunia U-20 itu cukup besar, Gibran mengatakan ia tidak akan mempermasalahkannya. Termasuk untuk potensi pendapatan asli daerah atau PAD yang bisa diperoleh Pemerintah Kota Solo telah hilang,
"(Berapa biaya untuk renovasi?). Lumayan gede. Gede, lah. APBD ya gede. APBD kan kita sampai penggeseran anggaran juga untuk men-support acara ini. Tapi ya nggak papa. Itu kan karena komitmen untuk melaksanakan perjanjian yang sudah saya tanda tangani. Kalau harus menggeser anggaran, nambah anggaran, saya rasa nggak masalah. Tapi (besaran biayanya), lupa aku pirone (nilainya)," ucap Gibran.
Salah satu dinas di Solo yang anggarannya harus digeser untuk mendukung Piala Dunia U-20 adalah Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian. Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian, Wahyu Kristina, saat dimintai konfirmasi. "Kami termasuk dinas yang di-refocusing. Anggaran di kami dikurangi untuk mendukung Piala Dunia U-20 itu sekitar Rp 2,5 miliar," ungkap Ina, sapaan akrab Wahyu Kristina.
Selanjutnya: Selain untuk mendukung renovasi Stadion Manahan...