TEMPO.CO, Jakarta - Komisi IV DPR RI menyayangkan data produksi beras yang dimiliki oleh Kementerian Pertanian atau Kementan hanya mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS).
Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mengatakan, seharusnya Kementan memiliki data yang riil, bukan mengandalkan data BPS yang dikeluarkan secara periodik dalam kurun waktu tertentu.
Hal itu disampaikannya saat memimpin rapat kerja Komisi IV dengan Kementerian Pertanian yang ditunda karena pejabat penting instansi tersebut mangkir dari agenda rapat, Senin 20 Maret 2023.
"Kemarin saya ketemu Wandi (Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Suwandi) saya tanyakan, "Wandi bagaimana mengenai panen? Prediksinya apa?" "Sudah saya sampaikan bahannya itu data BPS". "Berdasarkan data BPS, oh," kata Sudin menirukan percakapan kala itu, Senin 20 Maret 2023.
Padahal, kata Sudin, pada Desember 2022 lalu, BPS mengaku mengeluarkan data dengan kondisi tidak sesuai dengan kondisi teraktual misalnya soal inflasi, "Malah kami juga menyayangkan data produksi BPS dari mana kalau bukan dari dinas," kata Sudin.
Sudin mengatakan, kondisi terkini sedang mengalami inflasi harga pangan, sehingga tidak cocok dengan data BPS yang dijadikan acuan data produksi beras oleh Kementan.
Selanjutnya: di sejumlah daerah beras mengalami kelangkaan