Sebagai informasi, Stasiun Tanah Abang akan dikembangkan dengan memanfaatkan lahan seluas 1,6 hektar. Pengembangan Stasiun Tanah Abang ini dilakukan untuk mengakomodasi pertumbuhan penumpang KRL Jabodetabek.
Berdasarkan data tap in dan tap out, jumlah penumpang yang keluar-masuk di Stasiun Tanah Abang mencapai lebih dari 36 ribu orang per per hari sementara penumpang yang transit di stasiun ini mencapai 105 ribu orang per hari.
Risal menjelaskan bahwa pengembangan Stasiun Tanah Abang akan dibagi ke dalam beberapa tahap. Pada Tahap I, DJKA akan melakukan pekerjaan meliputi kegiatan pembangunan gedung stasiun baru dan emplasmen di lahan bekas Depo Lokomotif Tanah Abang.
“Tahap I ini diharapkan dapat segera selesai sehingga bangunan baru Stasiun Tanah Abang sudah dapat difungsikan pada akhir tahun 2023,” tutur Risal.
Dia berharap bahwa percepatan pembangunan Stasiun Tanah Abang dapat terealisasi sehingga dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat. “Belajar dari pembangunan yang sudah-sudah, kami berupaya pembangunan Stasiun Tanah Abang tidak mengganggu penumpang yang setiap hari transit dan naik-turun kereta di stasiun ini," tutur Risal.
Pilihan Editor: Eks Menpora Zainudin Amali Jadi Komisaris Bank Mandiri, Stafsus BUMN: Beliau Oke, Gak Ada Salahnya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini