Terminal bahan bakar minyak (BBM) Plumpang itu sebelumnya pernah terbakar pada 18 Januari 2029 silam. Kebakaran terjadi setelah adanya ledakan di tangki 24 saat sedang dilakukan pengujian tangki. Kala itu, ledakan terjadi akibat kegagalan pengamanan tangki. Pertamina menyatakan kebakaran tersebut disebabkan kesalahan manusia atau human error.
Karena itu, Erick Thohir memutuskan untuk merelokasi Depo Pertamina Plumpang ke Lahan milik PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo. Kementerian BUMN juga sudah berkoordinasi dengan pihak Pelindo.
Lahan tersebut, menurut Erick, akan siap dibangun pada akhir 2024. Kemudian pembangunan memerlukan waktu dua sampai 2,5 tahun. Sehingga, pihak terkait masih memiliki waktu kurang lebih 3,5 tahun
Sebelumnya, Erick juga mengungkapkan terjadi pengurangan jarak aman atau buffer zone di kilang minyak Pertamina. Alhasil jarak antara terminal BBM Pertamina dengan kediaman warga sekitar sangat dekat.
Padahal, kata dia, pada 1971 sampai 1987 jarak terminal dengan pemukiman warga sangat aman. Tetapi setelah reformasi 1998, jarak lahan tersebut semakin mengecil. "Ini konteksnya tidak hanya di Plumpang, tapi secara nasional," ucapnya.
Pilihan Editor: Erick Thohir dan Dirut Pertamina Putuskan Relokasi Depo BBM Plumpang ke Lahan Pelindo
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini