Dengan lebih dari 200 juta user engagement dari lebih dari 25 juta basis pengguna serta jaringan mitra strategis global, menurut dia, FUTR dapat membantu klien dalam meningkatkan kinerja bisnis mereka dengan mengadaptasi standar global kepada aplikasi lokal.
Jeremy mengungkapkan sebagian besar dana IPO akan digunakan untuk mengembangkan platform dan produk, mengembangkan riset dan analisis data, mengembangkan sumber daya manusia (SDM), menguatkan pemasaran. dan dukungan operasional lainnya.
Selain itu, perseroan akan membangun “Gudang Kreatif” untuk mendukung insan kreatif di berbagai lokasi di Indonesia dalam mengakses pasar internasional melalui pemanfaatan keahlian desain, coding, multimedia, pemasaran digital, animasi, dan live streaming e-commerce yang dimiliki.
“Kami yakin atas upaya berkelanjutan yang kami lakukan untuk tetap terus terdepan dan mengintegrasikan teknologi terkini, seperti AI, Decentralized Economies, Web 3, dan Metaverse, yang akan membantu klien kami mempertahankan serta mengembangkan bisnis mereka" ujar Jeremy.
Sebagai informasi, potensi ekonomi digital dan industri kreatif di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 4.608 triliun pada 2030.
Sedangkan, potensi pasar Asia Pasifik atas Big Data Analytics, Social Commerce, Immersive Tech, dan Cyber Governance diperkirakan mencapai 511 miliar dolar AS dalam dua tahun ke depan.
Pilihan Editor: IHSG Awal Pekan Sesi Pertama di Zona Merah, Sektor Kesehatan Turun Paling Dalam
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini