“Dari segi poinnya bisa ditarik. Kalau jadi uang digital, itu satu banding satu. Cuma Rekosistem kita kadang suka mengeluarkan voucher-voucher yang bisa satu banding lima, tukar 1.000 poin tiba-tiba dapat Rp 5.000 voucher potongan, atau pernah satu banding 50 di mana 1.000 poin jadi Rp 50 ribu jadi ada insetif ataupun benefit tambahan dengan voucher itu,” kata Ernest.
Selain menukarkannya dengan poin, masyarakat juga bisa mendonasikan sampak daur ulangnya secara cuma-cuma. Menurut Ernest, donasi itu sebenarnya mendonasikan sampah untuk didaur ulang, tapi kita selalu akan ada budget untuk mnegolah sampah, kalau sampah daur ulang campurkan Rp 800 per kilogram ke masyarakat.
“Kalau disumbangkan itu menjadi insentif ke pekerja yang bekerja untuk memilah sampah yang bekerja di fasilitas recovery Rekosistem,” tutur Ernest.
Sementara Kepala Divisi Business Expansion MRT Jakarta Aditya Laksmana Sarwana, menuturkan bahwa MRT sebagai sarana trnasportasi memang fungsinya secara umum untuk memindahkan orang dari satu titik ke titik lain. Namun, kata, dia, MRT juga memiliki fungsi yang lebih besar untuk menjadi agent of change bagi warga DKI Jakarta.
“Bagaimana MRT bisa mengenalkan budaya tertib di transportasi publik dan sekarang MRT dengan program yang mendukung keberlanjutan. Kami melihat ingin mengubah pola warga Jakarta untuk sampah bukan sekadar dibuang tapi dipilah, sampah plastik ini bisa didaur ulang dan bisa berkontribusi untuk mengrrangi limbah,” ucap Aditya.
Adapun kerja sama dengan blu by BCA Digital dan Rekosistem, Aditya menambahkan, dilakukan karena memiliki misi yang sama yaitu mendorong pengurangan sampak plastik. “MRT dan blu kita ada sinergi di sistem pembayaran. Dan MRT dengan Recosistem kita juga ada sinergi untuk program-program keberlanjutan itu sendiri,” kata Aditya.
Pilihan Editor: HUT BCA, Blibli.com Beri Kemudahan Berbelanja dalam Satu Aplikasi Digital
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.