Ia berharap stabilitas harga pangan di daerah dapat terus dipertahankan, sehingga inflasi baik di daerah maupun nasional secara keseluruhan dapat dikendalikan dengan baik.
"Jangan sampai nanti kayak beras, sebulan yang lalu mengerek inflasi yang sangat tinggi di seluruh Tanah Air, bukan hanya di Jawa Timur saja, tapi sekarang sejak lima hari yang lalu karena operasi beras dari Bulog sudah mulai turun, meskipun belum semua daerah," katanya.
Sebelumnya, sejumlah pedagang Pasar Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur, meminta pemerintah melalui Bulog Jatim memenuhi kuota beras medium secara merata untuk dijual kembali kepada rakyat.
"Saya ini kan pedagang pasar tetapi tidak bisa membeli dalam jumlah banyak, hanya diberi 10 kilogram tiap kali ada operasi pasar. Banyak masyarakat yang cari, tapi stok tidak ada di saya karena dibatasi," kata Abu Salim di Pasar Wonokromo.
Ia menilai Bulog seharusnya yang memprioritaskan para pedagang kecil agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat yang berbelanja di pasar tradisional. "Kalau saya cuma dapat sedikit, bagaimana bisa menjalankan program pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat? Kalau sudah begitu, jadinya jarang ada beras medium di pasar ini," ucapnya.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Jatim Ermin Tora menjelaskan kondisi stok beras Bulog saat ini mencapai 80.000 ton dengan kualitas bagus, sehingga kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2023 dipastikan masih aman. "Stok beras medium untuk kebutuhan masyarakat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri masih terpantau aman," katanya.
ANTARA
Pilihan Editor: Jokowi Pede Harga Beras Turun Usai Panen Raya Februari-Maret
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.