Hilman mengatakan usulan tersebut ditujukan agar nilai manfaat yang menjadi hak seluruh jemaah haji Indonesia, termasuk yang masih antre keberangkatan, tidak habis. Sebab, pemanfaatan dana nilai manfaat terus mengalami peningkatan sejak 2010 hingga 2022. Pada 2010, nilai manfaat dari hasil pengelolaan dana setoran awal yang diberikan kepada jemaah hanya Rp 4,45 juta.
Komentar dari pihak yang kontra
Sementara itu, sederet komentar atau pendapat juga muncul dari pihak yang kontra. Mulai dari Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), sampai pengusaha travel.
PAN: Kenaikan memberatkan jemaah
Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay menilai kenaikan biaya haji akan memberatkan jemaah mengingat besaran kenaikan mencapai hampir Rp 30 juta rupiah.
“Usulan kenaikan itu terlalu tinggi. Pasti memberatkan. Dengan jumlah jamaah haji terbesar di dunia, BPIH Indonesia mestinya tidak perlu naik. Kemenag harus menghitung lagi secara rinci structure cost BPIH. Penghematan bisa dilakukan di setiap rincian structure cost tersebut,” kata Saleh.
Saleh menjelaskan, jamaah reguler Indonesia berjumlah 203.320 orang. Jika ada kenaikan ongkos haji sebesar Rp 30 juta, maka uang jamaah yang terkumpul Rp 14,06 triliun lebih. Apalagi, kata dia, BPKH mengelola manfaat dana haji sebesar Rp 5,9 triliun.
PKB: Mendadak dan merugikan
Politikus PKB Marwan Dasopang menilai rencana menaikkan biaya haji 2023 terlalu mendadak dan merugikan calon jamaah yang berangkat tahun ini. Sebab, mereka mesti menyiapkan dana tambahan sekitar Rp 30 juta dalam waktu singkat.
“Bagi mayoritas calon jamaah yang harus menabung bertahun-tahun angka itu cukup besar,” ujar Marwan dalam keterangan tertulis, Minggu, 22 Januari 2023.
Jika dibandingkan tahun lalu, Marwan melanjutkan, beban jamaah tahun ini akan sangat berat. Menurutnya tahun lalu dari rerata biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) sebesar Rp 98,3 juta. Biaya tersebut terdiri dari dua komponen yaitu 40,54 persen komponen Bipih yang ditanggung jemaah dan sisanya merupakan komponen yang ditanggung pemerintah yang berasal dari hasil pengelolaan dana haji.
Pengusaha travel: Banyak calon jemaah keberatan
Pemilik travel Ibnu Hasan, Idrus Algadri mengungkapkan meski pemerintah belum resmi menaikkan ongkos ibadah haji, namun para calon jemaah yang khawatir.
"Kalau saya lihat di grup ya, calon jemaah ini banyak yang keberatan, bahkan berharap jangan sampai (naik) gitu loh," kata Idrus dikonfirmasi Tempo, Jumat 20 Januari 2023.
Idrus mengakui, setiap tahun ongkos ibadah haji memang selalu mengalami kenaikan, "Kan namanya juga ONH ongkos naik haji, coba kalau OTH ongkos turun haji, mudah mudahan turun," kata Idrus.
Namun, kata Idrus, jika kenaikannya mencapai dua kali lipat ini baru terjadi.
"Jemaah sebenarnya sih nggak terlalu kaget (adanya kenaikan), cuma kalau sampai setengahnya itu ya kaget lah ya," kata Idrus.
ADE RIDWAN | JULNIS FIRMANSYAH| IMA DINI | RIRI RAHAYU
Baca juga: Biaya Haji dalam 10 Tahun Terakhir, dari Rp 34 Juta hingga Rp 69 Juta
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.